Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamer Kemewahan di Media Sosial, Kepala Bea Cukai Yogyakarta Dipanggil Kemenkeu

Kompas.com - 01/03/2023, 18:41 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Usai mencuatnya gaya hidup pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, kini ramai di media sosial tentang postingan foto-foto Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto di akun Instagramnya yang menunjukan kemewahan.

Tangkapan layar foto-foto di akun Instagram Eko Darmanto muncul di media sosial.

Di tangkapan layar tersebut, terlihat Eko Darmanto memposting foto naik motor moge, pesawat terbang, ke luar negeri dan foto-foto lain-lain. Usai menjadi sorotan netizen, akun Instagram Eko Darmanto sudah tidak ada lagi.

Baca juga: Kasasi Pejabat Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Ditolak, Tetap Dibui 3,5 Tahun

Plh Kepala Bea Cukai Yogyakarta Turanto Sih Wardoyo mengatakan, terkait dengan proses Eko Darmanto sudah ada di Kementerian Keuangan.

"Ini bukan di kami lagi ya terkait proses ataupun semua yang terkait dengan Pak Eko, sudah ada di Kementerian," ujar Plh Kepala Bea Cukai Yogyakarta Turanto Sih Wardoyo saat di temui, Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Harley-Davidson, Dikirim dalam Kondisi Bongkaran

Turanto Sih Wardoyo tidak bisa memberikan tanggapan. Semua pernyataan akan disampaikan oleh Kementerian.

"Jadi kami juga tidak bisa memberikan banyak tanggapan atau pernyataan ya, karena kami juga belum tau persoalannya seperti apa. Nanti semua pernyataan akan disampaikan oleh dari pejabat di Kementerian," ucapnya.

Saat ini, Eko Darmanto, lanjut Turanto Sih Wardoyo, tidak berada di Yogyakarta. Eko Darmanto saat ini berada di Jakarta.

"Saya terus terang belum berkomunikasi dengan Pak Eko. Jadi apakah itu terkait langsung atau tidak, saya juga belum pasti, tapi memang posisi sekarang beliau ada di sana. Sejak kemarin karena saya Plh juga dua hari ini," tuturnya.

Menurut Turanto Sih Wardoyo, Eko Darmanto bertugas di Yogyakarta menjabat sebagai Kepala Kantor Bea Cukai setahun ini. Sebelumnya, Eko Darmanto bertugas di kantor Purwakarta, Jawa Barat.

Terkait dengan postingan Eko Darmanto di akun Instagram yang dinilai memamerkan hidup mewah, Turanto Sih Wardoyo menilai itu lebih pada personal masing-masing.

"Ya ini kalau menurut saya lebih ke pribadi ya. Memang sudah ada imbauan tapi memang kalau dari kami sendiri kami semuanya komitmen kok untuk tetap menjaga perilaku kami itu sesuai dengan koridor yang sudah ditetapkan," tandasnya.

Turanto Sih Wardoyo menuturkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) untuk pegawai Bea Cukai Yogyakarta sudah 100 persen.

"Sudah kami 100 persen karena ada yang namanya pegawai wajib lapor, ada yang tidak wajib lapor, nah yang wajib lapor semua sudah 100 persen. Kami sudah WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani) salah satu persyaratannya adalah pemenuhan laporan LKHPN 100 persen," ucapnya.

Turanto Sih Wardoyo mengungkapkan Bea Cukai Yogyakarta tetap fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Tapi saya berharap juga bisa menilai kantor Yogya, bisa membedakan antara pribadi dan kinerja kantor. Kami juga tetap akan fokus semuanya walaupun ada berita-berita yang mungkin kurang menguntungkan untuk kantor kami tapi kami juga tetap komimen untuk bekerja dengan sepenuh hati," tegasnya.

Pelayanan di Kantor Bea Cukai Yogyakarta lanjut Turanto Sih Wardoyo juga tetap jalan dengan normal seperti biasanya.

"Bisa dilihat rekam jejak kantor kami, kami juga pernah menjadi kantor pelayanan terbaik, kemudian dari survei kepuasan pengguna jasa SKPJ sudah 4,95 udah hampir lima, nilai maksimal 5. Jadi artinya itu bisa dilihat sebagai indikator kualitas pelayanan kami. Jadi kami tetap komitmen apapun yang terjadi itu tidak akan mempengaruhi kinerja kami," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com