YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio, putra Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo, menjadi perhatian publik.
Tak hanya soal kasusnya, gaya hidup Mario Dandy Satrio dan kekayaan dari ayahnya Rafael Alun Trisambodo pun juga menjadi sorotan masyarakat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun sampai turun tangan dengan mencopot Rafael Alun dari jabatannya.
Baca juga: Sejumlah Hal yang Masih Jadi Misteri dalam Kasus Penganiayaan D oleh Mario Dandy...
Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Filsafat pun angkat bicara terkait hal itu.
Ketua Umum Kagama Filsafat, Charris Zubair mengatakan kasus penganiayaan oleh Mario Dandy bukan sekadar penganiayaan biasa.
Kasus tersebut, telah berkembang menjadi sesuatu yang menggerus kepercayaan masyarakat terhadap kantor pajak.
Kasus kekerasan, mengantarkan kepada suatu tabir yang terbuka bahwa ternyata ada hal yang perlu dibenahi.
"Bagaimana bisa Rafael yang merupakan pejabat Kementerian Keuangan eselon III bisa mempunyai harta sebanyak itu," ujar Charris Zubair dalam jumpa pers, Senin (27/2/2023).
Arogansi yang ditunjukan oleh Mario Dandy membuka otak pandora orang-orang yang melalukan tata kelola pajak. Tak heran jika kepercayaan masyarakat terhadap Kementerian Keuangan merosot drastis.
Baca juga: Mario Dandy Pernah Ditegur Warga dan Satpam karena Geber Moge di Jalan Perkampungan
"Ketika masyarakat masih susah dengan kondisi ekonomi yang sulit, maka tidak elok jika pegawai pajak yang notabene dibiayai oleh masyarakat banyak justru memamerkan gaya hidup mewah yang tidak pantas," ungkapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.