KULON PROGO, KOMPAS.com - Portal besi dan tiang pipa dipasang permanen di ujung Jembatan Glagah, Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan begitu maka mobil dan kendaraan besar dipastikan tidak bisa melintasi jembatan lagi.
Pemasangan penghalang dilakukan sejak Rabu sore.
"Kendaraan roda empat sudah tidak bisa lagi melewati jembatan itu," kata Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa SRI Wilayah V Kulon Progo Aris Widyatmoko lewat telepon, Rabu (8/2/2023).
Baca juga: Jembatan di Pinrang Nyaris Roboh, Bergoyang Hebat jika Dilewati
Larangan melewati jembatan besi ini bagi para pengendara sudah dilakukan sejak akhir September 2022.
Koordinasi sejumlah pihak memutuskan melarang pengendara lewat jembatan untuk menghindari potensi bencana di sana.
Sementara, arus lalu lintas di Jalan Daendels dipindah ke jalan nasional. Hal ini dilakukan setelah ditemukan retak pada bagian pangkal badan jembatan sebelah barat.
Ujung jembatan kemudian ditutup dengan bambu yang dipasang horisontal, barikade, dan imbauan untuk tidak melintas.
Pada pelaksanaannya, kendaraan besar memang tidak melintas di jembatan itu. Namun, banyak kendaraan roda empat lain tetap nekat lewat sana, seperti mobil boks, pickup, dan beberapa mobil pribadi.
Baca juga: Pemkot Pontianak Wacanakan Bangun Jembatan Senilai Rp 1 Triliun Tanpa APBD
Hari ini, jembatan ditutup total dengan pipa besi yang dilas.
"Kami belum mendapat konfirmasi dari dinas mana yang menutup, namun anggota kami melaporkan sore ini sudah ditutup total," kata Aris.
Walau ditutup permanen rupanya kendaraan roda dua masih bisa melintas karena terdapat celah di porta besi.
"Sebaiknya dilakukan secara bergantian," kata Aris.
Jembatan Glagah, begitu sebutan warga, dibangun pada 1998 di atas Sungai Serang dengan panjang sekitar 50 meter. Jembatan itu berada di Jalan Daendels atau jalur alternatif orang yang ingin melintas di sepanjang jalur selatan. Biasanya melintas kendaraan besar seperti: logistik, hingga truk angkut material seperti galian C dan pasir.
Saat ditutup, beton bagian bawah sudah ambrol memanjang. Tulang besi beton sampai terlihat. Saat ini, aspal sisi barat jembatan sudah semakin rusak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.