Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisinya Semakin Rusak, Jembatan Glagah Kulon Progo Ditutup Permanen Pakai Portal Besi

Kompas.com - 08/02/2023, 22:30 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

 

KULON PROGO, KOMPAS.com - Portal besi dan tiang pipa dipasang permanen di ujung Jembatan Glagah, Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan begitu maka mobil dan kendaraan besar dipastikan tidak bisa melintasi jembatan lagi.

Pemasangan penghalang dilakukan sejak Rabu sore.

"Kendaraan roda empat sudah tidak bisa lagi melewati jembatan itu," kata Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa SRI Wilayah V Kulon Progo Aris Widyatmoko lewat telepon, Rabu (8/2/2023).

Baca juga: Jembatan di Pinrang Nyaris Roboh, Bergoyang Hebat jika Dilewati

Larangan melewati jembatan besi ini bagi para pengendara sudah dilakukan sejak akhir September 2022.

Koordinasi sejumlah pihak memutuskan melarang pengendara lewat jembatan untuk menghindari potensi bencana di sana.

Sementara, arus lalu lintas di Jalan Daendels dipindah ke jalan nasional. Hal ini dilakukan setelah ditemukan retak pada bagian pangkal badan jembatan sebelah barat.

Ujung jembatan kemudian ditutup dengan bambu yang dipasang horisontal, barikade, dan imbauan untuk tidak melintas.

Pada pelaksanaannya, kendaraan besar memang tidak melintas di jembatan itu. Namun, banyak kendaraan roda empat lain tetap nekat lewat sana, seperti mobil boks, pickup, dan beberapa mobil pribadi.

Baca juga: Pemkot Pontianak Wacanakan Bangun Jembatan Senilai Rp 1 Triliun Tanpa APBD

Hari ini, jembatan ditutup total dengan pipa besi yang dilas.

"Kami belum mendapat konfirmasi dari dinas mana yang menutup, namun anggota kami melaporkan sore ini sudah ditutup total," kata Aris.

Walau ditutup permanen rupanya kendaraan roda dua masih bisa melintas karena terdapat celah di porta besi.

"Sebaiknya dilakukan secara bergantian," kata Aris.

Jembatan Glagah, begitu sebutan warga, dibangun pada 1998 di atas Sungai Serang dengan panjang sekitar 50 meter. Jembatan itu berada di Jalan Daendels atau jalur alternatif orang yang ingin melintas di sepanjang jalur selatan. Biasanya melintas kendaraan besar seperti: logistik, hingga truk angkut material seperti galian C dan pasir.

Saat ditutup, beton bagian bawah sudah ambrol memanjang. Tulang besi beton sampai terlihat. Saat ini, aspal sisi barat jembatan sudah semakin rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com