Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teras Malioboro 1 dan 2 Ulang Tahun Pertama, Sultan Beri Pesan ke Pedagang

Kompas.com - 07/02/2023, 13:39 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Teras Malioboro (TM) 1 dan 2 berulang tahun pertama pada Selasa (7/2/2023), Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sultan Hamengku Buwono X berpesan kepada pedagang agar tidak hanya sebagai pedagang yang dititipi produsen.

Sultan mengatakan, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat TM 1 dan 2 dengan tujuan menaikkan kelas Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Malioboro.

Baca juga: Sultan soal Tak Jual Tanah Keraton yang Terdampak Tol: Itu Bagian dari Keistimewaan, kalau Habis Gimana?

Setelah pindah ke TM 1 dan 2 Sultan menilai barang yang dijual oleh para pedagang sudah bebeda jika dibandingkan dengan saat berjualan di pinggir jalan Malioboro.

"Saya punya keyakinan juga makin bervariasi (barang dagangan) dan saling menguntungkan, (muncul) kerja sama ada yang beli dan dititipkan untuk dijual. Berarti yang menitipkan produsen," jelas Sultan, saat ditemui di TM 1, Selasa (7/2/2023).

Sultan berharap kepada para pedagang di TM 1 dan TM 2 agar memperhatikan barang yang dititipkan kepada pedagang. Para pedagang TM 1 dan 2 wajib memberikan masukan kepada produsen terkait produk yang dijual.

"Tolong tidak hanya titip selesai tetapi juga meningkatkan kualitas produk. Dalam arti nek jait sek rapi (kalau menjahit yang rapi), nek ora rapi ojo ditompo (kalau tidak rapi jangan diterima) misalnya," Kata Sultan.

Selain itu Sultan juga megungkapkan bahwa strategi Pemerintah DIY saat ini juga berkonsentrasi pada produk-produk fesyen asli Yogyakarta sebagai sarana menumbuhkan ekonomi di DIY.

Menurut dia, soal Fesyen tidak hanya soal pakaian, tetapi juga berbicara produk-produk lainnya seperti aksesoris, tas, topi, hingga pernak-pernik yang terbuat dari rotan, hingga logam.

"Potensi di Yogyakarta sangat besar, karena bicara fesyen itu berapa produsen terlindungi dan tumbuh. Entah sekedar penjahit, perajin untuk gelang, cincin, sepatu," ucapnya.

Sultan mengibaratkan industri fesyen seperti orang membuat rumah. Saat membuat rumah berbagai industri dileibatkan hingga rumah berdiri kokoh, sebut saja industri batu bata, keramik,  genting, hingga pembuat kunci akan terlibat dalam pembuatan rumah.

"Tetapi harus punya kreativitas, konsisten, dan sabar. Bagaimana, untuk tumbuh berkembang karena disini adalah salah satu tempat untuk jual beli sesuatu barang dari produk fesyen," katanya.

Baca juga: Sultan Takkan Patok Harga Sewa untuk Tanah Sultan Ground yang Bakal Digunakan untuk Bangun Jalan Tol

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 1 Juni 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 1 Juni 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polisi Tangkap Tiga Pemuda Pelaku Pengeroyokan Anggota PSHT

Polisi Tangkap Tiga Pemuda Pelaku Pengeroyokan Anggota PSHT

Yogyakarta
Sekolah Dilarang Keluarkan Siswa Korban Pencabulan di Sleman

Sekolah Dilarang Keluarkan Siswa Korban Pencabulan di Sleman

Yogyakarta
Mengenal Pleret, Kalurahan Digital di Bantul DI Yogyakarta

Mengenal Pleret, Kalurahan Digital di Bantul DI Yogyakarta

Yogyakarta
Warga Mantrijeron, Kota Yogyakarta Sulap Sampah Sandal Jepit Jadi Action Figure, Pembeli dari Eropa

Warga Mantrijeron, Kota Yogyakarta Sulap Sampah Sandal Jepit Jadi Action Figure, Pembeli dari Eropa

Yogyakarta
Kisah Murid SD di Kampung Sunyi Terpencil di Kulon Progo, Melintasi Bukit dan Tebing demi Pergi ke Sekolah

Kisah Murid SD di Kampung Sunyi Terpencil di Kulon Progo, Melintasi Bukit dan Tebing demi Pergi ke Sekolah

Yogyakarta
Basarnas Turun Tangan Evakuasi Munir yang Tangannya Terjepit Mesin Giling Kue

Basarnas Turun Tangan Evakuasi Munir yang Tangannya Terjepit Mesin Giling Kue

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 31 Mei 2023: Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 31 Mei 2023: Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Kasus 17 ABG Dicabuli di Sleman, Bupati Bakal Beri Pendampingan dan Pastikan Hak Korban sebagai Pelajar Terpenuhi

Kasus 17 ABG Dicabuli di Sleman, Bupati Bakal Beri Pendampingan dan Pastikan Hak Korban sebagai Pelajar Terpenuhi

Yogyakarta
Golkar dan PSI DI Yogyakarta Kompak Tolak Pemilu Proporsional Tertutup

Golkar dan PSI DI Yogyakarta Kompak Tolak Pemilu Proporsional Tertutup

Yogyakarta
Pria yang Cabuli 17 Anak di Bawah Umur di Sleman Jaring Korbannya dari 'Mulut ke Mulut'

Pria yang Cabuli 17 Anak di Bawah Umur di Sleman Jaring Korbannya dari "Mulut ke Mulut"

Yogyakarta
Diduga Terjatuh Saat Latihan Silat, Pelajar SMP di Klaten Meninggal

Diduga Terjatuh Saat Latihan Silat, Pelajar SMP di Klaten Meninggal

Yogyakarta
Watu Belah, Dusun yang Jalan Utamanya Rusak dan Berbatu-batu Hampir 10 Tahun

Watu Belah, Dusun yang Jalan Utamanya Rusak dan Berbatu-batu Hampir 10 Tahun

Yogyakarta
PSI Solo Laporkan Akun Penghina Selvi Ananda, Gibran: Aku Santai Saja, Tidak Ikut-ikut

PSI Solo Laporkan Akun Penghina Selvi Ananda, Gibran: Aku Santai Saja, Tidak Ikut-ikut

Yogyakarta
Geng Remaja di Kota Yogyakarta Syaratkan Duel dan Cari Musuh, Dua Warga jadi Korban

Geng Remaja di Kota Yogyakarta Syaratkan Duel dan Cari Musuh, Dua Warga jadi Korban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com