YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Beredar informasi di chat WhatsApp (WA) seorang siswa sekolah dasar (SD) di Seyegan, Kabupaten Sleman mengalami pusing dan mual usai memakan permen pemberian orang tak dikenal.
Di dalam informasi yang beredar di chat WhatsApp (WA) tersebut menceritakan, pada Kamis (26/1/2023) sekitar jam 09.00 WIB di jam istirahat sekolah, siswa kelas 3 SD di Seyegan, Sleman sedang duduk di pintu masuk lapangan.
Kemudian, datang orang tidak di kenal dengan mengendarai mobil. Orang tersebut lantas memberikan permen.
Baca juga: Puskesmas Sape di Bima Tarik Belasan Kotak Permen Setelah 5 Anak Keracunan
Lantas, orang tidak dikenal tersebut meninggalkan lokasi sembari menyampaikan besok akan datang lagi.
Permen kemudian dimakan dan tidak berapa lama anak tersebut merasa pusing dan mual. Anak tersebut kemudian masuk ke sekolah.
Disebutkan pula bahwa ternyata ada tiga orang anak yang sudah diberi permen. Tetapi dua orang anak membuang permen tersebut.
Di akhir informasi itu, tertulis pesan agar dengan kejadian tersebut para orangtua berhati-hati dan menasehati anak-anaknya.
Baca juga: 9 Siswa SD di Grobogan Keracunan, Diduga karena Permen Serbuk
Saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Seyegan Iptu Agus Suparno mengatakan, kejadian tersebut terjadi Kamis (26/1/2023).
Ada orang tidak dikenal berhenti di sekolah itu dan memberi permen.
"Permenya sudah dalam keadaan terbuka, terus sama anak itu dimaem (dimakan) terus itu mengalami pusing," ujar Kanit Reskrim Polsek Seyegan Iptu Agus Suparno saat dihubungi, Rabu (1/2/2023).
Agus menyampaikan belum mengetahui penyebab siswa tersebut mengalami pusing apakah dari permen tersebut atau yang lainya. Siswa tersebut saat ini juga sudah masuk sekolah seperti biasanya.
"Sudah masuk biasa, kita sudah ke sekolahnya. Kalau dugaan penculikan dan sebagainya kita belum bisa memastikan," tuturnya.
Sampai saat ini, menurut Agus, masih dilakukan penyelidikan dan mengumpulkan informasi terkait peristiwa tersebut.
"Jam istirahat ada mobil berhenti, tapi mobilnya cuma warna putih, jenisnya juga nggak tahu, nopol juga nggak tahu, salah satu turun ngasih permen kepada anak yang sedang duduk itu, setelah itu pergi ke selatan. Cuman itu saja yang kita dapat," jelasnya.
Orang tidak dikenal tersebut hanya memberikan permen kepada seorang siswa. Tidak ada tindakan untuk mengajak atau menarik siswa tersebut.
"Nggak (tidak ada upaya menarik atau mengajak) hanya memberi (permen) saja. (Yang diberi permen) satu anak," tegasnya.
Agus mengungkapkan memberikan imbauan kepada pihak sekolahan-sekolahan untuk melakukan upaya pencegahan. Patroli juga akan ditingkatkan di wilayah termasuk di sekolahan-sekolahan.
Di sisi lain, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dan waspada sebagai langkah antisipasi.
"Kejadian ini tetap kita waspadai, antisipasi kita memberikan imbuan kepada pihak sekolahan baik oleh Bhabin, Binmas melakukan upaya-upaya pencegahan. Terlebih patroli-patroli di jam-jam tertentu, seperti jam pulang anak-anak," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.