Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Gunungkidul Klaim Ada Perbedaan Data "Stunting" dengan Pemerintah Pusat

Kompas.com - 01/02/2023, 14:06 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, mengeklaim perbedaan data dengan pemerintah pusat terkait data stunting.

Namun demikian, perlu dukungan semua pihak untuk mengurangi angka stunting secara menyeluruh.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan, dari data pemerintah pusat melalui survei gizi, angka stunting di Gunungkidul pada tahun 2021 mencapai 20 persen, dan tahun 2022 mencapai 23 persen.

Baca juga: Ganjar Gowes Semarang-Demak, Rayakan Ultah Megawati Bersama Ibu Hamil-Menyusui dengan Cegah Stunting

Sementara di Dinas Kesehatan Gunungkidul melalui semua puskesmas melakukan pengukuran terhadap ribuan balita diketahui ada penurunan dari tahun 2021 angka stunting 15,75 persen, turun pada tahun 2022 turun sedikit 15,37 persen.

"Sampel itu tidak banyak, memang ada kenaikan. Itu tidak masalah, yang terpenting kita punya by name by address yang harus kita intervensi," kata Dewi ditemui di Taman Budaya Gunungkidul, Rabu (1/2/2023).

Baca juga: Pernikahan Dini Kabupaten Malang Tertinggi di Jatim, DP3A Ingatkan Potensi KDRT dan Stunting

Dikatakannya, intervensi sudah rutin dilakukan, namun tidak bisa sendiri. Harus ada koordinasi tingkat sektoral, sehingga diperlukan dorongan semua pihak.

"(Penyebab stunting di Gunungkidul) paling banyak anemia, tapi penyebab tidak langsung remaja anemia misalnya ekonomi. Bagaimana asupan gizinya, termasuk sanitasi. Juga perilaku bagaimana pola makan, sehingga memengaruhi anemia," kata dia. 

Pada Rabu ini, Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan dan Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Puji Cahyono melepas bantuan makanan untuk penanganan stunting di Gunungkidul.

Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan mengatakan, tahap pertama menyalurkan 4.568 paket makanan jadi berupa telur, kacang hijau, dan vitamin. Rencananya akan diberikan 2 kali seminggu kepada masyarakat.

"Kami putuskan membuat program bantuan makanan ini, bekerja sama dengan pemerintah daerah. Rencananya ada 3 tahap, nanti akan kami evaluasi agar pelaksanaannya jadi lebih baik," kata Suwondo.

Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Puji Cahyono berharap bantuan stimulan ini bisa mendorong pemerintah daerah agar gencar menurunkan angka stunting.

"Anak-anak bisa tumbuh sehat dan bisa jadi penerus kita semua," kata dia.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, angka stunting di wilayahnya masih sekitar 15 persen dan bantuan ini diharapkan bisa menekan stunting.

"Diupayakan agar lebih rendah dari angka nasional yang di kisaran 14 persen," kata Sunaryanta. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com