Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Sultan Ingatkan Jaga Kerukunan Jelang Pemilu 2024

Kompas.com - 30/01/2023, 23:47 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X membuka Pekan Budaya Tionghoa (PBTY) ke-18 di Kampung Ketandan, Kota Yogyakarta.

Pada kesempatan itu Sultan mengingatkan masyarakat untuk terus selalu rukun menjelang pemilu 2024. Menurutnya, dengan bersama-sama menjaga kerukunan akan merasakan suasana kehidupan yang menandai keberagaman di Yogyakarta sebagai taman sarinya Indonesia.

"Suasana guyub rukun perlu dihidupkan menjelang pesta demokrasi 2024. Atas situasi itu berhati-hati dalam perkataan dan tindakan agar tidak disalahartikan," kata Sultan dalam sambutannya, Senin (30/1/2023).

Sultan menambahkan, jika perkataan dan tindakan tidak dijaga yang kemudian disalahartikan maka akan berakibat renggangnya kohesi sosial di DIY.

"PBTY saya anggap sebagai rintisan kultural kehidupan, berbangsa seiiring temanya (PBTY) Bangkit Jogja Ku untuk Indonesia," kata Sultan.

Baca juga: Ikuti Puncak Perayaan Imlek, Ketua MUI Tasikmalaya: Teringat Guru Saya Gus Dur...

Selain itu, bagi Sultan, PBTY merupakan tempat peristirahatan untuk sejenak merenung kembali bagaimana membangun semangat Indonesia yang terlanda hawa panas, baik dari luar negeri maupun dalam negeri.

"Budaya jadi ciri suatu bangsa yang diperoleh poros belajar dan interaksi proses. Itu tentunya proses integratif dalam hidup penuh toleransi," kata dia.

Menurut Sultan, gelaran PBTY ini membuat perputaran ekonomi tidak hanya di lingkungan Kampung Ketandan, Kota Yogyakarta tetapi juga berdampak kepada masyarakat luas.

"PBTY dampak ekonominya tidak hanya berputar di Kampung Ketandan saja, tetapi jadi sarana mengurangi ketimpangan," katanya.

Sultan menambahkan pada Imlek kali ini memasuki tahun kelinci air. Menurutnya, dalam filosofis Tionghoa, air memberikan sikap kelembutan yang adaptif untuk memperkokoh persatuan di tengah Kebhinekaan.

Lanjut Sultan, filosofis Tiongkok ini mirip dengan filosofi air di Jawa. Di Jawa air memiliki sifat luwes namun menyimpan kekuatan.

"Dalam keadaan tenang air tidak menghancurkan. Andai ada batu, air melaluinya dengan luwes, air melewati halangan tanpa korban," kata Sultan.

"Tahun baru Imlek 2574 pada 22 januari 2023 lalu, baik kapasitas gubernur maupun pribadi, saya turut mengucapkan selamat. Semoga banyak rezeki. Gong Xi Fa Cai," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Jogja Chinese Art and Culture Center, Tandean Hary Setio mengatakan tahun 2023 sebagai tahun harapan setelah selama tiga tahun ini mengalami pamdemi.

"Harus bangkit mendukung satu sama lain. Jadi kekuatan yang tidak terbendung. Terutama ekonomi masyarakat DIY dan indonesia pada umumnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Yogyakarta
Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com