Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh Seragam di SMAN 1 Wates, Toko Akhirnya Beri Potongan Harga, Uangnya Dikembalikan ke Orangtua Siswa

Kompas.com - 28/01/2023, 16:49 WIB
Dani Julius Zebua,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com –Paguyuban orangtua (POT) menyalurkan diskon pembelian seragam siswa pada orangtua siswa atau wali murid kelas X di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Perwakilan POT mengungkapkan, potongan harga diberikan oleh dua toko yang menyuplai seragam. Diskon toko yang diberikan sebesar Rp 275.000 hingga 300.000 per paket. 

“Sebanyak 247 orangtua yang menerima pengembalian uang itu,” kata Suhartono, pengurus POT Kelas X di SMA 1 Wates, Jumat (27/1/2023) kemarin.

Baca juga: Polemik Pengadaan Seragam SMAN 1 Wates, Ombudsman Mulai Selidiki Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Satpol PP

Pengembalian uang kelanjutan dari polemik pengadaan seragam sekolah untuk pelajar kelas X di SMA Negeri 1 Wates. Polemik mencuat sejak 2022 lalu menyeret POT sebagai wadah para orangtua untuk sejumlah kegiatan, termasuk pengadaan seragam sekolah.

Keluhan orangtua siswa menjadi awal mula kasus ini. Ada orangtua siswa yang merasa kualitas seragam sekolah tidak sebaik sebelumnya.

Persoalan ini lantas menyita perhatian hingga Ombudsman RI kantor perwakilan Yogyakarta dan Inspektur Pengawas Daerah turun tangan.

Suhartono mengungkapkan, laporan hasil pemeriksaan (LHP) inspektorat memunculkan rekomendasi-rekomendasi. Karenanya, mereka melakukan negosiasi ulang atau renegosiasi pada pihak penyuplai terkait harga seragam untuk menjawab rekomendasi inspektorat.

“Negosiasi ulang berlangsung alot,” kata Suhartono.

Hasilnya, potongan harga diberikan sebesar Rp 275.000-300.000 per paket. Potongan itu yang dikembalikan ke orangtua.

“Total yang dikembalikan sekitar Rp 68-69 juta, hampir Rp 70 juta,” kata Suhartono.

Semua orangtua dan wali murid diundang menerima pengembalian itu pukul 08.30-10.00 WIB, Jumat (27/1/2023) kemarin.

“Lebih dari 90 persen orangtua yang hadir, menerima dengan ikhlas. Ada beberapa orangtua mengaku terenyuh atau sedih menerima pengembalian itu,” kata Suhartono.

Baca juga: Orangtua Siswa SMAN 1 Wates Sepakat Akhiri Polemik Seragam, Ombudsman Tetap Dalami Keterlibatan Satpol PP

Namun begitu, beberapa orangtua ada yang menolak pengembalian uang itu. Pasalnya, pengembalian uang pengadaan seragam dirasa tidak sesuai dengan rekomendasi Inspektorat.

Salah satu orangtua yang menolak adalah Agung Purnomo. Dia mengungkapkan, rekomendasi itu menyebutkan bahwa penyelesaian dengan supplier harus melibatkan semua pihak, termasuk orangtua siswa yang mempertanyakan kualitas barang itu.

Pada perjalanannya, orangtua siswa ini tidak dilibatkan sehingga memunculkan kecurigaan karena tidak transparan.

“Transparan dulu. Besar kecil bukan masalah. Rekomendasi Inspektorat adalah melakukan bersama ke toko. Bukan rekomendasi untuk dikembalikan,” kata Agung.

Baca juga: Wali Murid SMAN 1 Wates Diduga Disekap karena Pertanyakan Seragam Sekolah, Banyak Pihak Berharap Berakhir Damai

Ia dan beberapa orangtua yang menolak uang pengembalian itu masih mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam kasus ini.

Juru bicara Ombudsman RI perwakilan Yogyakarta, Jaka Susila mengungkapkan, Ombudsman mendampingi upaya penyelesaian kasus ini yang mediasinya ditangani dinas terkait. Mereka terus memantau apakah rekomendasi-rekomendasi bisa dijalankan.

“Ini belum ada kesimpulan selesai atau tidak. Tergantung proses semuanya. Kami masih perlu telaah dulu,” kata Jaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Yogyakarta
Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Yogyakarta
Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Yogyakarta
DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

Yogyakarta
Cerita Warga Sleman Yogyakarta soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun dan Tidak Merasakan Dampak Negatif

Cerita Warga Sleman Yogyakarta soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun dan Tidak Merasakan Dampak Negatif

Yogyakarta
Perempuan Asal Kuningan Ditemukan Tewas Mengenaskan di Tepi Rel Kulon Progo

Perempuan Asal Kuningan Ditemukan Tewas Mengenaskan di Tepi Rel Kulon Progo

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia Disebar di Bantul Tahun 2022, Kasus DBD Menurun

Nyamuk Wolbachia Disebar di Bantul Tahun 2022, Kasus DBD Menurun

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com