Selain itu, mereka juga bermain tarian naga yang terdiri dari puluhan pegawai jalan sambil berbaris. Mereka menyebutnya sebagai permainan dug dug ceng. “Naga” itu menjalar meliuk mengejar angpau.
Perawat puskesmas Cecilia Anis mengaku baru pertama merasakan kegembiraan suasana Imlek yang biasa digelar kalangan Tionghoa. Kegembiraan itu memancing orang lain gembira dan tertawa lantas turut mendoakan hal baik bagi yang merayakan.
Dalam sukacita Imlek itu, Cecilia mendapat angpau dan kue beserta manisan yang bentuknya lucu-lucu. Ia juga menemukan sebuah pesan tertulis dalam angpau yang menunjukkan harapan dan doa.
"Rasanya (perayaan) berbeda ya," kata Cecilia.
Perawat puskesmas Yuwan Zepty P. mengungkapkan kalau segala sesuatu terkait Imlek terbilang tidak dikenal di masyarakat Kulon Progo. Tentu hal ini hal baru bagi mereka.
"Kami mungkin satu-satunya di Kulon Progo yang bisa merasakan perayaan Imlek dengan sukacita Imlek di Kulon Progo," kata Yuwan.
Ia sambil menunjukkan bingkisan yang diterimanya berisi angpau uang dan sebuah tulisan penuh pengharapan. Ia berniat memberikan angpau itu untuk anaknya yang sedang tinggal di asrama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.