YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan pemberian bantuan sosial (bansos) seumur hidup bagi warga miskin ekstrem di DIY akan diakukan pada tahun ini.
"Sesegera mungkin, pada tahun ini. Kemungkinan besar akan menggunakan dana keistimewaan, kan ada perubahan setahun 2 kali kemungkinan seperti itu," kata Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Atasi Kemiskinan di DI Yogyakarta, Sultan Wacanakan Beri Bansos Seumur Hidup
Namun, menurut Huda, pemberian bansos seumur hidup belum bisa dilakukan di seluruh wilayah DIY.
Untuk pemberian pertama kali ini diberikan ke dua kabupaten yakni Gunungkidul dan Kulon Progo.
"Fokus pada kantong kemiskinan, ada di dua kabupaten. Kulon Progo dan Gunungkidul serta beberapa kecamatan," kata dia.
Terkait jumlah sasaran bansos seumur hidup di DIY, ia menyebut sekitar 3 sampai dengan 4 persen dari jumlah persentase warga miskin di DIY.
"Sekitar 20 ribuan KK sekitar itu, jumlah tepatnya masih dalam pendataan," kata dia.
Disinggung soal jumlah anggaran, Huda belum bisa menyebut secara pasti karena sedang dalam proses pembahasan.
"Sedang konsolidasikan dengan anggaran yang ada belum bisa menyebut angka pastinya," ucap dia.
Sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X lakukan pembahasan dengan legislatif untuk memberikan bantuan seumur hidup terhadap masyarakat miskin.
Sultan menyampaikan masyarakat miskin dapat digolongkan menjadi beberapa tipe pertama adalah masyarakat yang sudah tua dan benar-benar tidak bisa bekerja, kedua masyarakat miskin yang bisa bekerja tetapi tidak memiliki modal usaha atau keterampilan kerja.
"Kira-kira yang umur 60 tahun lebih sampai 70 dia pendidikan mungkin hanya SD tidak punya fasilitas apapun dia tidak bisa bekerja ya sudah dibantu wae sampai meninggal. Bantuan sosial begitu," kata dia.
Saat ini kebijakan tersebut sedang dibahas dengan legislatif, memungkinkan atau tidak usul dari Pemerintah DIY untuk direalisasikan ke anggaran APBD.
"Itu coba saya dialogkan sama teman-teman di legislatif saya juga sudah bicara debgan pimpinan DPRD mau enggak DPRD membantu setuju enggak dengan sosial seperti itu," kata dia.
Menurut Sultan, kebijakan pemberian bansos seumur hidup untuk pertama kali bisa diterapkan di dua kabupaten terlebih dahulu yaitu di Gunungkidul dan Kulon Progo.
Sultan menambahkan, masyarakat miskin yang sudah tidak bisa bekerja di DIY berkisar antara 3 - 4 persen.
"Pertama kita coba di Gunungkidul sama Kulon Progo dulu, seperti ini udah bantuan sosial seumur hidup kalau itu 3-4 persen saja," kata dia.
Ngarsa Dalem menambahkan, untuk masyarakat miskin di luar lansia yang tidak bisa bekerja dapat dibantu dengan memanfaatkan tanah kas desa yang disewakan kepada masyarakat dan uang sewanya dambil dari Dana Keistimewaan (Danais).
"Enggak punya uang, bisa pakai danais untuk menyewa tanah kas desa, dengan begitu dia bisa punya pendapatan," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.