Andi mengungkapkan, Falconsat-3 ini merupakan satelit yang dikembangkan oleh angkatan udara Amerika Serikat. Misi Falconsat-3 ini secara umum ada lima misi.
"Jadi memang secara umum misi Falconsat ini lebih ke misi riset keantariksaan, khususnya terkait dengan gravitasi maupun komunikasi radio," beber dia.
Menurut Andi, pergerakan reentry Falconsat-3 ini cukup cepat. Arahnya bergerak menuju Samudra Hindia.
Baca juga: Buntut Sidak Tambang Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi, Pelaku Bakal Diinterogasi ESDM Jateng
Pergerakan reentry Falconsat-3 dari Jawa masih bisa terlihat.
Seharusnya semua pemantauan gunung berapi yang ada di Jawa bisa menangkap benda satelit tersebut.
"Ya seharusnya semua radar atau pemantauan gunung berapi yang ada di Pulau Jawa bisa mengabadikan fenomena ini, baik itu di Merapi, Semeru, maupun gunung-gunung api lainnya. Namun, memang yang baru terkonfirmasi di Merapi dengan tanggal kejadiannya cukup berdekatan 24 Januari pukul 01.24 WIB dini hari. Itu satu menit setelah satelit ini dinyatakan jatuh," pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.