Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warganya Miskin Ekstrem, Gunungkidul Gelontorkan Rp 85 Miliar untuk Entaskan Kemiskinan

Kompas.com - 24/01/2023, 12:54 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemkab Gunungkidul tahun lalu menggelontorkan anggaran penanggulangan kemiskinan sebesar Rp 85,6 miliar. Hal ini untuk membantu warga miskin, termasuk kasus kemiskinan ekstrem yang masih ditemukan.

"Total tahun 2022, pemkab mengalokasikan Rp 85,6 miliar agar kemiskinan di Gunungkidul bisa turun," kata Kepala Bidang Pemerintahan Sosial dan Budaya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul Ajie Saksono, saat dihubungi wartawan, Senin (23/1/2023) petang.

Dia menjelaskan, anggaran ini disebar untuk 30 program dalam 12 organisasi perangkat daerah (OPD). Hal itu juga melibatkan 18 kapanewon yang ada.

Baca juga: DI Yogyakarta Termiskin di Pulau Jawa, DPRD DIY: Kantong Kemiskinan Kebanyakan Bukan di Daerah Wisata

Upaya pengentasan kemiskinan ini dilakukan lintas sektoral sampai ke tingkat kalurahan hingga ke pemerintah pusat.

Adapun sasaran yang dicapai yakni pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan perbaikan hidup warga miskin.

Ajie mengatakan, jumlah keluarga miskin yang masuk dalam sasaran penanggulangan sudah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati No.412/KPTS/2022, dan untuk program penanggulangan tertuang dalam Perbup No.101/2022 tentang Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah 2022-2026.

"Keluarga miskin berada di seluruh kapanewon. Namun, untuk sasaran program di tujuh kapanewon," kata Ajie.

Untuk kapanewon meliputi Playen, Karangmojo, Ponjong, Saptosari, Nglipar, Gedangsari, dan Tepus.

"Diperkirakan jumlah warga yang membutuhkan program pengentasan sebanyak 72.611 KK. Dari jumlah ini yang masuk kategori kemiskinan ekstrem ada 6.390 keluarga," kata dia.

Baca juga: DI Yogyakarta Jadi Daerah Termiskin di Jawa, Pemerintah Andalkan Sektor Wisata dan Perikanan sebagai Strategi Pengentasan

Upaya dari pemkab Gunungkidul dengan program seperti pemberdayaan pemuda, penguatan UMKM, hingga pengembangan pariwisata, dan pertanian membuahkan hasil. Angka kemiskinan turun dari 17,69 persen menjadi 15,86 persen pada tahun 2022.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gunungkidul menyebut data terbaru terkait tingkat kemiskinan pada 2022, untuk Gunungkidul menurun.

Kepala BPS Gunungkidul Rintang Awan Eltribakti menyampaikan, penghitungan kemiskinan oleh BPS didasarkan pada tingkat pengeluaran atau konsumsi warga. Salah satu yang utama, terkait memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non makanan.

Dari data yang ada, terjadi penurunan sekitar 2 persen jika dibandingkan dengan 2021. Tingkat kemiskinan di Gunungkidul per Maret 2022 mencapai 15,86 persen atau 122.820.

Adapun pada 2021, data angka kemiskinan di Gunungkidul 17,69 persen, dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 135.330 ribu jiwa. "Tingkat kemiskinan di Gunungkidul per Maret 2022 mencapai 15,86 persen," kata Eltri.

Baca juga: Aceh Provinsi Termiskin di Sumatera, Warga Miskin Naik Jadi 818 Ribu Orang

Dia mengatakan, turunnya tingkat kemiskinan tak lepas dari pulihnya kondisi ekonomi setelah terdampak pandemi Covid-19, salah satunya kembalinya saya beli.

"Adanya bantuan sosial dari pemerintah juga mengangkat warga dari kondisi miskin," kata Eltri.

Kendati demikian, angka garis kemiskinan di Gunungkidul justru naik. Garis kemiskinan dihitung berdasarkan tingkat pengeluaran rata-rata per kapita (jiwa) per bulan untuk memenuhi kebutuhan dasar.

"Garis kemiskinan di Gunungkidul pada 2022 sebesar Rp350.739,00, naik dari 2021 lalu yang sebesar Rp325.907,00," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com