YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Berbagai elemen mahasiswa dan lintas fakultas di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengelar aksi demo terkait uang kuliah tunggal (UKT).
Aksi ini digelar di depan gedung rektorat Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Di dalam aksinya, para mahasiswa mendesak adanya perbaikan sistem tata kelola UKT di UNY.
Baca juga: Kesaksian Mahasiswa UNY Kesulitan Bayar UKT, Kerja Sampingan Jadi Buruh hingga Jual Sapi
"Kami di sini ingin meminta pihak birokrasi untuk memperbaiki sistem tata kelola penentuan UKT yang ada serta agar pihak birokrasi itu mau untuk kemudian memperbaiki poin-poin dalam menentukan UKT mahasiswa," ujar Koordinator Umum aksi, Bunbun Darmawan saat ditemui di depan gedung Rektorar UNY, Kamis (19/1/2023).
Bunbun menyampaikan, para mahasiswa menyoroti satu poin yang menjadi syarat penurunan UKT. Syarat tersebut yaitu orangtua meninggal.
Padahal, menurut Bunbun, di Permendikbud kondisi ekonomi keluarga sudah cukup menjadi syarat penurunan UKT.
"Penurunan UKT itu minimal orangtua harus meninggal padahal di Permendikbud untuk penurunan UKT itu dijelaskan bahwa kondisi ekonomi mahasiswa itu sudah cukup menjadi syarat untuk penurunan UKT mahasiswa," tegasnya.
Baca juga: Mahasiswi UNY dari Keluarga Miskin di Purbalingga Ini Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT
Di dalam aksi demo ini, ada beberapa tuntutan yang disuarakan. Namun ada tiga hal tuntutan yang terus didorong.
"Ada banyak, tiga tuntutan yang benar-benar kita dorong," urainya.
Tiga tuntutan tersebut yakni, mendorong perbaikan sistem tata kelola dalam penentuan UKT mahasiswa. Kemudian menambah pra syarat penentuan UKT.
"Menambah pra syarat penentuan UKT yaitu tidak hanya orangtua meninggal tapi kondisi ekonomi sesungguhnya itu perlu dipertimbangkan. Ketiga meminta perpanjangan waktu untuk pembayaran UKT," tegasnya.
Bunbun mengungkapkan, telah menyerahkan hasil kajian kepada Rektor UNY.
Harapannya, di semester depan ada perbaikan tata kelola untuk UKT mahasiswa.
"Kami juga akan terus mengawal isu UKT ini agar jangan sampai teman-teman kita 160 mahasiswa (hasil survei UNY Bergerak dan LPM Ekspresi UNY) itu harus cuti kuliah hanya karena tidak mampu membayar uang kuliah," jelasnya.
Massa aksi sempat meneriakkan agar Rektor UNY keluar dan menemui untuk audiensi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.