Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Nama Bregada Prajurit Keraton Yogyakarta

Kompas.com - 18/01/2023, 20:42 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Sebagai sebuah kerajaan, Keraton Yogyakarta memiliki kesatuan prajurit yang disebut dengan bregada.

Keberadaan prajurit di Keraton Yogyakarta tidak terlepas dari "Perang Mangkubumen" yaitu perang antara Pangeran Mangkubumi melawan VOC (1746-1755) yang berakhir dengan disepakatinya Perjanjian Giyanti.

Baca juga: Mengenal Paes Ageng, Riasan Pengantin Khas Putri Keraton Yogyakarta

Kesatuan-kesatuan prajurit yang berperang dalam Perang Mangkubumen itulah yang kemudian menjadi cikal bakal prajurit Keraton Yogyakarta.

Fungsi prajurit Keraton Yogyakarta semula difungsikan sebagai penjaga keamanan dan kedaulatan.

Baca juga: Ragam Motif Batik Larangan di Keraton Yogyakarta dan Surakarta, Tidak Boleh Dipakai Sembarangan

Namun setelah perang berakhir, bregada difungsikan untuk melengkapi acara-acara kebudayaan Keraton yang dipertahankan hingga hari ini.

Fungsi prajurit keraton yang sebelumnya bertugas sebagai kesatuan militer kini telah berubah menjadi pengawal kebudayaan.

Baca juga: Mengenal Gamelan Sekaten Keraton Yogyakarta, Kyai Guntur Madu dan Kyai Nogo Wilogo

Nama Bregada Prajurit Keraton Yogyakarta

Dilansir dari laman kratonjogja.id, terdapat 10 bregada yang ditempatkan di bawah kepengurusan Tepas Kaprajuritan.

Nama-nama bregada prajurit Keraton Yogyakarta yakni Bregada Bugis, Bregada Surakarsa, Bregada Dhaeng, Bregada Wirabraja, Bregada Patangpuluh, Bregada Jagakarya, Bregada Prawiratama, Bregada Nyutra, Bregada Ketanggung, dan Bregada Mantrijero.

Berikut adalah penjelasan dari tiap bregada yang ada di Keraton Yogyakarta.

1. Bregada Bugis

Bregada Bugis awalnya merupakan prajurit yang berasal dari Bugis, Sulawesi. Namun kini tidak ada lagi orang Bugis dalam bregada ini.

Bregada Bugis memiliki klebet (panji-panji/bendera) bernama Wulan-dadari, yang berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar hitam dan di tengahnya terdapat lingkaran dengan warna kuning emas.

Wulan-dadari bermakna sebagai pasukan yang diharapkan selalu memberi penerangan dalam gelap.

Seragam Prajurit Bugis dominan berwarna hitam dengan aksesoris topi tinggi berbentuk silindris.

Senjata Prajurit Bugis adalah tombak (waos), dengan tombak pusakanya bernama Kanjeng Kiai Trisula dengan bentuk ujung (dapur) yang juga dinamakan Trisula.

Dalam upacara Garebeg, Bregada Bugis bertugas sebagai pengawal gunungan yang dibawa menuju Kepatihan.

Pada saat berjalan, Prajurit Bugis akan diiringi dengan Gendhing Sandung Liwung.

2. Bregada Surakarsa

Bregada Surakarsa awalnya merupakan prajurit yang bertugas menjaga keselamatan Adipati Anom (Putra Mahkota).

Klebet Bregada Surakarsa adalah Pareanom, berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar hijau yang di tengahnya terdapat lingkaran dengan warna kuning.

Pareanom bermakna sebagai pasukan yang selalu bersemangat dengan jiwa muda.

Senjata Prajurit Surakarsa adalah tombak (waos), dengan tombak pusakanya bernama Kanjeng Kiai Nenggala dengan bentuk ujung (dapur) yang dinamakan Banyak Angrem.

Dalam upacara Garebeg, Bregada Surakarsa bertugas mengawal gunungan yang dibawa ke Masjid Gedhe.

Pada saat berjalan, Prajurit Surakarsa akan diiringi dengan Gendhing Plangkenan.

3. Bregada Wirabraja

Bregada Wirabraja secara filosofis merupakan prajurit yang sangat berani dan tajam panca inderanya.

Klebet Bregada Wirabraja adalah Gula-klapa yang berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar putih yang pada setiap sudut dihias dengan chentung berwarna merah seperti ujung cabai merah (Kuku Bima) dan di tengahnya terdapat segi empat berwarna merah dan segi delapan berwarna putih pada bagian dalamnya.

Gula-klapa bermakna sebagai pasukan yang berani membela kesucian dan kebenaran.

Senjata Prajurit Wirabraja adalah tombak (waos) dan senapan. Adapun tombak pusaka Bregada Wirabraja bernama Kanjeng Kiai Slamet dan Kanjeng Kiai Santri dengan bentuk ujung (dapur) yang dinamakan Manggaran/ Catursara/ Crengkeng.

Prajurit Wirabraja akan diiringi dengan Gendhing Dhayungan saat berjalan cepat (mars), dan Gendhing Reta Dhedhali saat berjalan lambat (lampah macak).

4. Bregada Dhaeng

Bregada Dhaeng awalnya prajurit yang berasal dari Makassar. Namun kini tidak ada lagi orang Makassar dalam bregada ini.

Klebet Bregada Dhaeng adalah Bahningsari yang berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar putih yang di tengahnya terdapat bintang segi delapan berwarna merah.

Bahningsari bermakna sebagai pasukan yang tidak pernah menyerah karena keberaniannya, sama seperti semangat inti api yang tidak pernah kunjung padam.

Senjata Prajurit Dhaeng adalah tombak (waos) dan senapan. Adapun tombak pusakanya bernama Kanjeng Kiai Jatimulya dengan bentuk ujung (dapur) yang dinamakan Dhoyok.

Bregada Dhaeng diiringi dengan Gendhing Ondhal-Andhil saat berjalan cepat (mars) dan Gendhing Kenaba saata berjalan lambat (lampah macak).

5. Bregada Patangpuluh

Bregada Patangpuluh memiliki nama yang tidak terkait jumlah prajurit serta belum diketahui asal usulnya hingga saat ini.

Klebet Bregada Patangpuluh adalah Cakragora, dengan bentuk empat persegi panjang dengan warna dasar hitam yang ditengahnya terdapat bintang segi enam berwarna merah.

Cakragora bermakna sebagai pasukan yang mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa, sehingga segala musuh seperti apapun bisa terkalahkan.

Senjata Prajurit Patangpuluh adalah tombak (waos) dan senapan. Adapun tombak pusakanya bernama Kanjeng Kiai Trisula dengan bentuk ujung (dapur) yang dinamakan Daramanggala/ Trisula Carangsoka.

Bregada Patangpuluh diiringi dengan Gendhing Bulu-Bulu saat berjalan cepat (mars), dan Gendhing Mars Gendera saat berjalan lambat.

6. Bregada Jagakarya

Bregada Jagakarya secara filosofis adalah prajurit yang mengemban tugas selalu menjaga dan mengamankan jalannya pelaksanaan pemerintahan dalam kerajaan.

Klebet Bregada Jagakarya adalah Papasan yang berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar merah yang ditengahnya terdapat lingkaran dengan warna hijau.

Papasan bermakna pasukan pemberani yang dapat menghancurkan musuh dengan teguh.

Senjata Prajurit Jagakarya adalah tombak (waos) dan senapan. Adapun tombak pusakanya bernama Kanjeng Kiai Trisula dengan bentuk ujung (dapur) yang juga dinamakan Trisula.

Bregada Jagakarya diiringi dengan Gendhing Tameng Madura saat berjalan cepat (mars), dan Gendhing Slahgendir ketika berjalan lambat (lampah macak).

7. Bregada Prawiratama

Bregada Prawiratama secara filosofis adalah prajurit yang pemberani dan pandai dalam setiap tindakan, selalu bijak walau dalam suasana perang.

Klebet Bregada Prawiratama adalah Geniroga/Banteng Ketaton yang berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar hitam yang di tengahnya terdapat lingkaran dengan warna merah.

Geniroga berarti pasukan yang diharapkan dapat selalu mengalahkan musuh dengan mudah.

Senjata Prajurit Prawiratama adalah tombak (waos) dan senapan, dengan tombak pusakanya bernama Kanjeng Kiai Trisula dengan bentuk ujung (dapur) yang dinamakan Trisula.

Bregada Prawiratama diiringi dengan Gendhing Pandebrug saat berjalan cepat (mars), dan Gendhing Balang ketika berjalan lambat (lampah macak)

8. Bregada Nyutra

Bregada Nyutra merupakan pengawal pribadi Sultan yaitu prajurit yang secara filosofis memiliki sifatsehalus sutra dan selalu mendampingi dan mejaga keamanan raja, tetapi memiliki ketajaman rasa dan keterampilan yang unggul.

Nyutra Merah adalah pasukan yang selalu memegang teguh keluhuran, sementara Nyutra Hitam adalah pasukan yang selalu membasmi kejahatan.

Klebet Prajurit Nyutra Merah adalah Podhang Ngingsep Sari, berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar kuning, di tengahnya terdapat lingkaran dengan warna merah.

Klebet Prajurit Nyutra Hitam adalah Padma-Sri-Kresna, berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar kuning, di tengahnya terdapat lingkaran dengan warna hitam.

Senjata Prajurit Nyutra adalah tombak (waos), towok, tameng, panah dan senapan. Tombak pusakanya bernama Kanjeng Kiai Trisula dengan bentuk ujung (dapur) yang dinamakan Trisula.

Bregada Prajurit Nyutra diiringi dengan Gendhing Surengprang pada saat berjalan cepat (mars), dan Gendhing Mbat-Mbat Penjalin/ Tamtama Balik ketika berjalan lambat (lampah macak).

9. Bregada Ketanggung

Bregada Ketanggung secara filosofis adalah pasukan dengan tanggung jawab yang sangat berat.

Klebet Bregada Ketanggung adalah Cakra-Swandana yang berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar hitam, di tengahnya terdapat bintang persegi enam berwarna putih.

Cakra-Swandana berarti pasukan yang membawa senjata dahsyat yang akan memporakporandakan musuh.

Senjata Prajurit Ketanggung adalah tombak (waos) dan senapan dengan tombak pusakanya bernama Kanjeng Kiai Nenggala dengan bentuk ujung (dapur) yang dinamakan Nenggala.

Bregada Prajurit Ketanggung diiringi dengan Gendhing Lintrikmas/Ricikanmas/Pragolamilir pada saat berjalan cepat (mars), dan Gendhing Harjunamangsah dan Bimakurda ketika berjalan lambat (lampah macak).

10. Bregada Mantrijero

Bregada Mantrijero secara filosofis adalah prajurit yang mempunyai wewenang ikut ambil bagian dalam memutuskan hal-hal dalam lingkungan keraton.

Klebet prajurit Mantrijero adalam Purnamasidhi yang berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar hitam, di tengahnya terdapat lingkaran warna putih.

Purnamasidhi berarti pasukan yang diharapkan selalu memberikan cahaya dalam kegelapan.

Senjata Prajurit Mantrijero adalah tombak (waos) dan senapan, dengan tombak pusakanya bernama Kanjeng Kiai Cakra dengan bentuk ujung (dapur) yang dinamakan Cakra.

Bregada Prajurit Mantrijero diiringi dengan Gendhing Plangkenan/Mars Setok pada saat berjalan cepat (mars), dan Gendhing Slagunder/ Restopelen ketika berjalan lambat (lampah macak).

Pangkat Bregada Prajurit Keraton Yogyakarta

Seluruh bregada secara struktural menjadi bagian dari Keraton Yogyakarta, namun para prajuritnya tidak terikat oleh pangkat dan kedudukan tertentu dalam Keraton.

Bregada prajurit Keraton Yogyakarta dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu:

  • Prajurit yang dimiliki Kepatihan, yaitu Bregada Bugis.
  • Prajurit yang dimiliki Kadipaten Anom (putera mahkota), yaitu Bregada Surakarsa.
  • Prajurit yang dimiliki Keraton, yaitu Bregada Dhaeng, Bregada Wirabraja, Bregada Patangpuluh, Bregada Jagakarya, Bregada Prawiratama, Bregada Nyutra, Bregada Ketanggung, dan Bregada Mantrijero.

Adapun pimpinan tertinggi dari keseluruhan bregada prajurit keraton adalah seorang Manggalayudha atau Kommandhan/Kumendham dengan sebutan lengkapnya adalah Kommandhan Wadana Hageng Prajurit.

Manggalayudha bertugas mengawasi dan bertanggung jawab penuh atas keseluruhan pasukan.

Manggalayudha dibantu oleh seorang Pandhega (Kapten Parentah), dengan sebutan lengkapnya Bupati Enem Wadana Prajurit, yang bertugas menyiapkan pasukan.

Pandhega didampingi oleh perwira yang disebut Panji (Lurah) yang bertugas mengatur dan memerintah keseluruhan prajurit dalam bregada, di mana setiap Panji akan didampingi oleh seorang Wakil Panji.

Setiap pasukan atau bregada dipimpin oleh perwira berpangkat Kapten, kecuali Bregada Bugis dan Bregada Surakarsa yang dipimpin oleh seorang Wedana.

Sementara itu, regu-regu dalam setiap bregada dipimpin oleh seorang bintara berpangkat sersan.

Keseluruhan perwira dalam semua bregada berada di bawah Pandhega, kecuali Bregada Wirabraja dan Bregada Mantrijero yang langsung di bawah Kommandhan.

Sumber:
kratonjogja.id  
kebudayaan.kemdikbud.go.id  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com