Klebet Prajurit Nyutra Hitam adalah Padma-Sri-Kresna, berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar kuning, di tengahnya terdapat lingkaran dengan warna hitam.
Senjata Prajurit Nyutra adalah tombak (waos), towok, tameng, panah dan senapan. Tombak pusakanya bernama Kanjeng Kiai Trisula dengan bentuk ujung (dapur) yang dinamakan Trisula.
Bregada Prajurit Nyutra diiringi dengan Gendhing Surengprang pada saat berjalan cepat (mars), dan Gendhing Mbat-Mbat Penjalin/ Tamtama Balik ketika berjalan lambat (lampah macak).
Bregada Ketanggung secara filosofis adalah pasukan dengan tanggung jawab yang sangat berat.
Klebet Bregada Ketanggung adalah Cakra-Swandana yang berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar hitam, di tengahnya terdapat bintang persegi enam berwarna putih.
Cakra-Swandana berarti pasukan yang membawa senjata dahsyat yang akan memporakporandakan musuh.
Senjata Prajurit Ketanggung adalah tombak (waos) dan senapan dengan tombak pusakanya bernama Kanjeng Kiai Nenggala dengan bentuk ujung (dapur) yang dinamakan Nenggala.
Bregada Prajurit Ketanggung diiringi dengan Gendhing Lintrikmas/Ricikanmas/Pragolamilir pada saat berjalan cepat (mars), dan Gendhing Harjunamangsah dan Bimakurda ketika berjalan lambat (lampah macak).
Bregada Mantrijero secara filosofis adalah prajurit yang mempunyai wewenang ikut ambil bagian dalam memutuskan hal-hal dalam lingkungan keraton.
Klebet prajurit Mantrijero adalam Purnamasidhi yang berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar hitam, di tengahnya terdapat lingkaran warna putih.
Purnamasidhi berarti pasukan yang diharapkan selalu memberikan cahaya dalam kegelapan.
Senjata Prajurit Mantrijero adalah tombak (waos) dan senapan, dengan tombak pusakanya bernama Kanjeng Kiai Cakra dengan bentuk ujung (dapur) yang dinamakan Cakra.
Bregada Prajurit Mantrijero diiringi dengan Gendhing Plangkenan/Mars Setok pada saat berjalan cepat (mars), dan Gendhing Slagunder/ Restopelen ketika berjalan lambat (lampah macak).
Seluruh bregada secara struktural menjadi bagian dari Keraton Yogyakarta, namun para prajuritnya tidak terikat oleh pangkat dan kedudukan tertentu dalam Keraton.
Bregada prajurit Keraton Yogyakarta dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu:
Adapun pimpinan tertinggi dari keseluruhan bregada prajurit keraton adalah seorang Manggalayudha atau Kommandhan/Kumendham dengan sebutan lengkapnya adalah Kommandhan Wadana Hageng Prajurit.
Manggalayudha bertugas mengawasi dan bertanggung jawab penuh atas keseluruhan pasukan.
Manggalayudha dibantu oleh seorang Pandhega (Kapten Parentah), dengan sebutan lengkapnya Bupati Enem Wadana Prajurit, yang bertugas menyiapkan pasukan.
Pandhega didampingi oleh perwira yang disebut Panji (Lurah) yang bertugas mengatur dan memerintah keseluruhan prajurit dalam bregada, di mana setiap Panji akan didampingi oleh seorang Wakil Panji.
Setiap pasukan atau bregada dipimpin oleh perwira berpangkat Kapten, kecuali Bregada Bugis dan Bregada Surakarsa yang dipimpin oleh seorang Wedana.
Sementara itu, regu-regu dalam setiap bregada dipimpin oleh seorang bintara berpangkat sersan.
Keseluruhan perwira dalam semua bregada berada di bawah Pandhega, kecuali Bregada Wirabraja dan Bregada Mantrijero yang langsung di bawah Kommandhan.
Sumber:
kratonjogja.id
kebudayaan.kemdikbud.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.