YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan membangun Jogja Planning Galery (JPG). Nantinya JPG berisi tentang Yogyakarta di masa lalu, masa kini, dan gambaran masa depan.
JPG yang rencananya dibangun di tanah seluas 25.400 meter persegi ini baru memasuki Detail Engineering Design (DED) pada tahun 2023.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY, Anna Herbaranti menjelaskan sebelum tahapan DED, Pemerintah DIY telah melakukan sayembara desain pada tahun 2022 lalu.
Baca juga: Terdampak Pembangunan Jogja Planning Galery, Kantor DPRD DIY Bakal Direlokasi
Dari sayembara telah terpilih tiga pemenang. Dari pemenang tersebut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta agar desain para pemenang dilakukan harmonisasi.
"Pemenang 1,2, dan 3 itu hasilnya diharmonisasikan akan menjadi karya yang lebih indah dan bagus, yang sesuai dengan yang dibutuhkan DIY," jelas dia, Senin (16/1/2023).
Setelah melalui sayembara dan harmonisasi ini pada tahun 2023, Dinas PUPESDM DIY membuat DED dilanjutkan dengan AMDAL, serta AMDAL Lalin.
"Tahun 2024, isi dari JPG akan kami koordinasikan atau kami diskusikan. Isinya macam-macam, ada galeri kontemporer, Jogja masa lalu, Jogja masa kini, juga menjadi ruang publik," jelas Anna.
Anna mengatakan pihaknya juga mendapatkan arahan dari Gubernur DIY Sri SUltan HB X untuk memasukkan unsur-unsur teknologi ke dalam JPG.
"Harapannya JPG ini jadi landmark budaya di DIY," katanya.
Anna menyebut kawasan Jalan Perwakilan masuk dalam lokasi JPG. Ia merinci pembangunan JPG mencakup Jalan Malioboro nomor 54, dan juga 56.
"No 54 itu yang sekarang digunakan untuk TM 2, kemudian setelah itu DPRD DIY, dan Jalan Perwakilan yang jadi rencana JPG yang akan kami laksanakan," kata dia.
Sebelum pembangunan dilakukan Pemerintah DIY akan melakukan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Teras Malioboro (TM) 2 dan juga melakukan relokasi kantor DPRD DIY.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Tawari Pedagang di Jalan Perwakilan Malioboro Pindah ke Pasar Klitikan
"Saat ini DPRD DIY masih desain, setelah itu harus ada kajian-kajian lain seperti Amdal. Saya tidak tahu apakah sudah dilakukan Amdal," katanya.
Namun, Anna tidak merinci kapan relokasi TM 2 dan kantor DPRD DIY dilakukan.
"Iya kami akan sinkronkan dengan itu," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.