Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekat Lokasi Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen, Warga Sleman Keluhkan Dinding Rumah Retak dan Air Sumur Keruh

Kompas.com - 16/01/2023, 19:22 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman yang rumahnya berada di dekat pengerjaan konstruksi jalan Tol Yogyakarta-Bawen mengeluh karena dinding rumah mereka retak. Selain itu, ada beberapa sumur warga menjadi keruh saat hujan turun.

Dukuh Pundong III Pekik Basuki mengatakan ada warga yang melaporkan bangunan rumahnya retak dampak dari pengerjaan pembangunan tol.

"Kemarin ada dua warga yang laporan ke saya. Tapi saat ada pengerjaan terus ditegur, mas jangan dilanjut dulu, itu juga berhenti. Mungkin kalau dilanjut bisa retak lagi," katanya saat dihubungi, Senin (16/01/2023).

Baca juga: Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo, 85 KK di Wilayah Klaten Ini Harus Merelakan Lahannya

Pekik menyampaikan saat pengerjaan konstruksi tol biasanya menimbulkan getaran. Sehingga getaran itulah yang menyebabkan rumah warga di Pundong III yang dekat dengan lokasi pembangunan mengalami retak.

"Saat dikerjakan biasanya ada getaran-getaran itu yang bisa menimbulkan retak rumah yang di dekatnya pembangunan itu. (Rumah yang terdampak) Deket, nggak ada 50 meter, hanya sampingnya pembangunan itu," tuturnya.

Pekik mengungkapkan rumah warga yang dinding rumahnya retak tidak hanya di Pundong III. Menurutnya, hal ini juga dialami warga di Jembangan, Tirtoadi, Mlati, Sleman. Dari informasi yang diperolehnya, ada tujuh rumah di Jembangan yang retak.

"Kalau yang Jembangan juga ada dinding rumah yang retak yang kena getaran ngebor itu. Disana kan ada tiang pancang, terus kemudian ada getaran-getaran," ungkapnya.

Pekik menuturkan, di wilahnya Pundong III selain bangunan rumah retak, ada sumur warga yang keruh. Sumur warga yang keruh ini karena rembesan dari tanah urug tol saat hujan turun.

Padahal sebelum ada pembangunan Tol Yogya-Bawen, pada saat hujan, air sumur warga tetep jernih.

"Kemudian kalau pas hujan, itu kan ada tanah urug, itu juga mengganggu lingkungan karena kan airnya keruh banget sampai di halaman warga. Airnya itu mrembes, ditanah sehingga masuk di sumur," tegasnya.

Baca juga: Kronologi Bocah Tewas Tertabrak Saat Adang Truk di Exit Tol Gunung Putri Bogor, Diduga demi Konten

Pekik mengaku memang belum melaporkan dampak yang dialami warga terkait pembangunan tol ke pihak terkait. Warga hanya melaporkan kepada para pekerja pengerjaan tol.

"Belum (lapor). Itu hanya dilaporkan ke pekerja di situ, kalau ada getaran dan retakan, baru disetop. Pokoknya jangan dilanjut dulu," bebernya.

Saat ini sepengetahuan Pekik, di wilayahnya sedang pengerjaan box underpass. Sedangkan yang di Jembangan masih pengerjaan tiang pancang.

"Yang dikerjakan jalan trowongan box underpass. Yang dijembangan masih ngebur tiang pancang, masih berjalan," ucapnya.

Menurut Pekik, para dukuh pernah dimintai data warga-warga yang berada disekitar pembangunan tol. Dirinya juga telah menyerahkan data tersebut.

"Itu data yang Pundong III ada 30 an rumah, karena dihitung 50 meter dari tepi kanan kiri yang dikerjakan," urainya.

Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Indralaya-Prabumulih Sudah 96 Persen, Ditargetkan Bisa Dilintasi Saat Lebaran

Data tersebut, imbuh Pekik untuk kompensasi warga yang terdampak dari pengerjaan tol.

"Untuk kompensasi belum ada sampai saat ini. Padahal dukuh-dukuh itu pernah di dimintai data. Kami juga sudah mendata. Tapi sudah sekian lama belum ada realisasi. Sudah lama banget itu mendatanya, iya kompensasi untuk dampak pengerjaan," tandasnya.

Pekik menyampaikan warga berharap dari pihak terkait merealisasikan terkait kompensasi untuk warga yang terdampak pengerjaan jalan tol. Sebab memang, dampaknya cukup dirasakan warga, mulai dari dinding bangunan retak sampai sumur yang keruh.

"Kalau warga memang sejak awal karena juga ada janji ada kompensasi bangunan yang mungkin ada kerusakan, ada gangguan sosial, mungkin juga gangguan kesehatan, karena ada janji ya harapan masyarakat ya direalisasikan," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com