Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi UNY Perjuangkan Keringanan UKT Meninggal Saat Cuti Kuliah, Rektor: Belum Tentu karena Mikir UKT

Kompas.com - 13/01/2023, 22:07 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kisah perjuangan RNF atau R, mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam meminta penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT) viral di media sosial.

Mahasiswi asal Purbalingga ini berjuang meminta penurunan nominal UKT karena mengalami kesulitan secara finansial.

Hingga meninggal dunia pada 9 Maret 2022 karena sakit, RNF tidak mendapatkan penurunan nominal UKT yang signifikan.

Baca juga: Mahasiswi UNY dari Keluarga Miskin di Purbalingga Ini Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sumaryanto mengatakan, RNF mengambil cuti dua semester.

"Almarhumah ini kan cuti dua semester, belum tentu loh wafatnya karena mikir UKT karena dia posisi cuti kena hipertensi, bahkan bayar yang semester dua itu dibantu oleh pimpinan, akademik," ujar Rektor UNY Sumaryanto saat dihubungi, Jumat (13/01/2023).

Uang Kuliah Tunggal (UKT) RNF sejak masuk sebesar Rp 3,14 juta. Nominal tersebut masuk dalam UKT golongan IV.

Kemudian, RNF mengajukan keringanan. Pengajuan tersebut diterima, namun penurunanya tidak signifikan.

Nominal UKT hanya turun sebesar Rp 600 ribu untuk semester 2. Sehingga, UKT-nya hanya turun satu golongan saja yakni golongan III.

Sumaryanto menuturkan, penurunan bisa sampai golongan terendah yakni UKT Rp 500 ribu per semester. Jadi dimungkinkan turun bisa lebih dari satu golongan.

Penurunan tersebut bisa diberikan ketika mahasiswa yang mengajukan permohonan disertai dengan bukti-bukti yang valid.

"Jadi mahasiswa mengajukan penurunan dengan bukti-bukti yang relevan untuk penurunan. Kita kaji. Nah atas kajian kita bisa turun satu grid atau dua grid. Atau kalau memang ditemukan data yang valid bisa sampai ke Rp 500 per semester," tegasnya.

Baca juga: Mahasiswi UNY asal Purbalingga Meninggal Saat Perjuangkan UKT, Disdik: Harusnya Dikawal sejak Daftar

Menurut Sumaryanto, jika UKT Rp 500 ribu per semester masih dirasakan keberatan maka akan di-back up dengan dana dompet pendidikan. Kemudian bisa dibantu oleh bapak, ibu asuh yang ada di UNY, termasuk dirinya yang menjadi bapak asuh.

Mahasiswa, lanjut Sumaryanto, mempunyai hak untuk mempertanyakan terkait pertimbangan penurunan UKT yang diberikan jika dirasa masih tidak sesuai dengan kondisi ekonomi orangtuanya.

"Misal keberatan apalagi ditemukan lebih kesulitan orangtuanya itu bisa ke Rp 500.000 kemudian masih bisa dicarikan beasiswa. Bisa kita tempatkan di asrama agar tidak bayar kos, bisa kita ambilkan dari dompet pendidikan yang dosen tendik UNY itu memberikan iuran sukarela, kalau sampai kesulitan, Sumaryanto secara pribadi siap membantu garansinya," ucapnya.

Sumaryanto mengungkapkan, mahasiswa yang mendapatkan penurunan nominal UKT bukan hanya yang tidak mampu. Namun yang orangtuanya kena PHK, kecelakaan, ataupun korban bencana alam.

"Banyak kok skema alasannya, yang penting mahasiswa jujur kita akan bantu, garansinya Insya Allah kalau memang betul-betul kesulitan seperti itu langsung membuat surat misalnya diturunkan satu grid setelah itu minta tambah ngajukan surat sudah bisa jadi saya verifikasi langsung anak itu," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kisah perjuangan seorang mahasiswi yang berasal dari keluarga tidak mampu untuk mendapatkan keringanan karena Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tinggi di tuliskan dalam thread media sosial twitter.

Namun, meski telah bersusah payah berusaha, hingga akhir hayatnya mahasiswi berinisial RNF yang berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah ini tidak mendapatkan keringanan UKT yang signifikan. RNF merupakan mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Kisah tersebut kemudian ditulis oleh teman RNF dalam sebuah thread di akun Twitternya @rgantas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com