"Saya juga bayar rutin PBB tiap tahunnya," katanya.
Sudah 10 hari sejak penyegelan dilakukan, dia mengatakan tak ada pemasukan dan harus menanggung gaji karyawan sebanyak 22 orang.
Tabungan dan motor matik miliknya harus dijual untuk memenuhi kewajibannya sebagai pemilik usaha.
"Saya ada tabungan Rp 15 juta sama motor Beat saya jual, dan saya memberikan pengertian kepada pegawai saya dan mereka mau menerima keadaan saya saat ini," kata dia.
Baca juga: Sultan Segera Ratakan Kawasan Pertokoan Jalan Perwakilan dengan Buldozer
Bukan tanpa usaha, audiensi sudah dia lakukan bersama rekan-rekan pedagang lainnya. Namun, hal tersebut belum menemui titik temu. Sementara usahanya berupa lesehan keburu disegel.
Kabar terakhir dia bersama pedagang lain akan direlokasi di Pasar Klithikan, Kota Yogyakarta. Tetapi, setelah dia mencari informasi lahan yang akan digunakan oleh pedagang masih ditempati pedagang lama.
"Ini kan ibarat membunuh. Sudah sekarat, tetapi tidak disiapkan kuburannya," kata dia ketus.
Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kadarmanta Baskara Aji mengatakan pembongkaran kawasan toko Jalan Perwakilan akan dilakukan oleh Pemerintah DIY. Karena, pembongkaran menyangkut soal pembangunan JPG.
"Segera melakukan pembongkaran terhadap kuos-kios itu, koordinasi dengan Keraton juga sudah dilakukan karena itu aset Keraton. Kenapa itu dilakukan Provinsi karena berkaitan dengan pembangunan JPG," kata dia.
Baca juga: Merasa Jadi Korban, Pedagang di Jalan Perwakilan Malioboro Siap Bertemu Sultan HB X
Aji menambahkan dalam melakukan pembongkaran tak bisa serampangan dilakukan karena harus memenuhi syarat-syarat administrasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.