YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan membangun Jogja Planning Galery (JPG). Rencananya JPG akan dibangun di kawasan Malioboro, tepatnya di area Teras Malioboro (TM) 2 dan DPRD DIY, termasuk kawasan Jalan Perwakilan.
Kepala Dinas Pekeraan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) DIY Anna Herbranti menjelaskan tahun ini pembangunan JPG baru tahap pembuatan Deteail Engineering Design (DED).
"Tahun 2023 ini baru DED-nya, nanti perkembangannya. Karena JPG itu kan menggunakan lahan yang digunakan TM 2 dan DPRD Provinsi (termasuk jalan Perwakilan), tentunya pembangunan setelah TM 2 dan DPRD mendapat tempat lain," jelas dia Senin (8/1/2023).
Baca juga: Pemerintah DIY Akan Integrasikan Hotel Ibis, Malioboro Mal, dan Jogja Planning Gallery
Ia menambahkan rencananya DPRD DIY akan direlokasi ke Jalan Kenari Kota Yogyakarta. Sedangkan untuk TM 2 masih belum diketahui pasti lokasi relokasi.
"Misalnya DPRD DIY pindah ke Kenari, dan TM 2 pindah ke tepatnya saya kurang tahu," ujar dia.
JPG nantinya akan memuat berbagai macam informasi seperti Yogyakarta di masa lalu. Lalu juga terdapat ruang khusus yang dapat digunakan oleh seniman memamerkan karyanya.
"Nanti ada informasi Jogja di masa dulu, sekarang, dan masa datang. Ada galeri temporer para seniman bisa masuk (pameran)," jelas dia.
Terkait anggaran dirinya belum bisa membeberkannya karena saat ini baru tahap perancangan DED. Namun dia memastikan untuk sementara sumber pendanaan berasal dari dana keistimewaan.
"Baru mau didesain kok belum ada itu (anggaran). sumber danais saat ini," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X akan segera membongkar kawasan pertokoan Jalan Perwakilan Malioboro yang selama ini menjadi polemik. Diketahui Jalan Perwakilan juga menjadi area yang terdampak pembangunan JPG.
Baca juga: Merasa Jadi Korban, Pedagang di Jalan Perwakilan Malioboro Siap Bertemu Sultan HB X
Sultan mengatakan, pembongkaran kawasan ini dapat dilakukan secara cepat dengan mengerahkan buldozer.
"Bongkar bangunan kan cepat, buldozer wes rampung (sudah selesai)," kata dia, Senin (9/1/2023).
Terkait pedagang yang merasa ditipu oleh oknum-oknum tertentu, Sultan tak berkomentar banyak.
"Ya, terserah saja urusannya mereka bukan saya," kata dia.
Kali ini Sultan menutup ruang dialog dengan para pedagang karena keputusan sudah diambil.
"Kan sudah selesai sudah keluar ya sudah, itu kita bongkar mau dibangun kok. Yang bongkar provinsi," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.