KOMPAS.com - Kampung Ketandan atau Kampoeng Ketandan dikenal masyarakat sebagai kawasan Pecinan di Kota Yogyakarta.
Lokasi Kampung Ketandan terletak di dekat Keraton dan Malioboro, atau tepatnya di sebelah utara Pasar Beringharjo.
Baca juga: Bakmie Legendaris Yogyakarta, Bakmie Ketandan Bertahan Sejak Tahun 1950
Terletak di pusat Kota Yogyakarta, Kampung Ketandan meliputi kawasan di Jalan Ahmad Yani, Jalan Suryatmajan, Jalan Suryotomo dan Jalan Los Pasar Beringharjo.
sementara lokasi Jalan Ketandan mudah dikenali dari arah Malioboro dengan adanya gerbang setinggi tujuh meter yang tiangnya berukiran naga.
Baca juga: Grebeg Sudiro, Kemeriahan Tradisi Perayaan Imlek Khas Kota Solo
Kampung Ketandan juga kerap menjadi pusat perayaan hari besar dan festival budaya bagi masyarakat Tionghoa seperti jelang Tahun Baru Imlek.
Meski begitu, Kampung Ketandan bukan satu-satunya kawasan pecinan di Yogyakarta, karena masih ada kawasan pecinan lain yaitu Beskalan, Pajeksan, dan Kranggan.
Baca juga: Ketahui, 8 Tradisi Imlek Paling Populer
Dilansir dari laman warta.jogjakota.go.id dan kebudayaan.kemdikbud.go.id, Kampung Ketandan lahir pada akhir abad ke-19 yang menjadi pusat permukiman orang Cina di zaman Belanda.
Pemerintah Belanda kemudian menerapkan passenstelsel atau aturan pembatasan pergerakan dan wijkertelsel yang membatasi wilayah tempat tinggal warga Tionghoa.
Namun atas izin Sri Sultan Hamengku Buwono II, warga Tionghoa bisa menetap di tanah yang terletak di utara Pasar Beringharjo.
Kebijakan tersebut bertujuan untuk memperkuat aktivitas perdagangan dan perekonomian masyarakat.
Hal ini karena sejak 200 tahun yang lalu kawasan Kampung Ketandan telah menjadi tempat masyarakat Tionghoa tinggal dan mencari nafkah yang sangat berperan dalam penguatan kegiatan perekonomian.
Terlebih warga Tionghoa di Kampung Ketandan juga bisa membaur dengan pedagang pasar Beringharjo, pedagang Malioboro, serta warga Yogyakarta pada umumnya.
Gaya bangunan Kampung Ketandan yang asli memiliki atap yang berbentuk gunungan dan jangkar yang ada di dinding.
Namun seiring berjalannya waktu, atap-atap tersebut direnovasi menjadi berbentuk lancip setelah terjadi akulturasi budaya Cina dengan kebudayaan Jawa.
Kini selain diakui sebagai kawasan Pecinan, Pemerintah Kota Yogyakarta juga telah menetapkan Kampung Ketandan sebagai daerah cagar budaya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.