Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes 3 Bupati, Gibran Ungkap Urgensi Pembangunan Tol Lingkar Luar Solo

Kompas.com - 06/01/2023, 09:25 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka angkat bicara terkait rencana pembangunan tol Lingkar Timur-Selatan yang mendapat protes dari tiga bupati di daerah sekitar.

Ketiga bupati itu adalah Bupati Klaten Sri Mulyani, Bupati Karanganyar Juliyatmono dan Bupati Sukoharjo Etik Suryani.

Gibran pun berencana akan menemui dan berdialog dengan ketiga bupati tersebut.

Baca juga: Di Balik Penolakan Bupati Klaten terhadap Pembangunan Tol Lingkar Solo

Namun demikian, Gibran menegaskan, proyek tol lingkar itu akan memberi dampak positif bagi masyarakat.

"Pasti dong (daerah sekitar diuntungkan jalan tol). Nantilah setelah pertemuan itu. Kita juga tidak buru-buru kok, tenang saja," kata putra sulung Presiden Joko Widodo itu. 

Baca juga: Sederet Tanggapan Gibran Soal Penolakan Tol Lingkar Solo oleh 3 Bupati: Tidak Buru-buru, Siap Duduk Bersama

Gibran: Pro kontra itu biasa

Selain itu, kata putra sulung Presiden Jokowi itu, pro kontra soal kebijakan adalah hal biasa.

Dirinya berjanji akan membicarakan hal itu dengan ketiga bupati dan sejumlah instansi agar tercapai solusi terbaik.

"Namanya pro dan kontra itu biasa, bupati ingin yang terbaik untuk kabupaten masing-masing. Nanti kami koordinasi lagi, sama kementerian juga," kata Gibran, di Balai Kota Solo, Selasa (3/1/2023).

Solusi kemacetan di Solo dan sekitarnya

Selain itu, kata Gibran, tol Lingkar Timur-Selatan akan menjadi solusi kemacetan di Kota Solo.  Sejumlah perencanaan pun telah digagas agar mengantisipasi masalah lalu lintas tersebut.

"Ini kalau tidak ditindak lanjuti cuma jadi dokumen. Dokumen yang tidak direalisasikan. Kita (Pemkot Solo) memutuskan sesuatu berdasarkan kajian. Maka jalan (tol) lingkar salah satu solusi," tegasnya.

Gibran juga menjelaskan, kemacetan di Solo harus segera ditangani. Alasannya, kemacetan di Kota Solo akan berpotensi memengaruhi daerah-daerah lain.  

 "Kalau saya melihat urgensinya. Lihat saja, Solo hampir tidak bisa gerak, traffic-nya stuck. Pasti (berdampak signifikan mengurangi kemacetan), distribusi barang akan lebih mudah," ucap Gibran.

"Traffic tidak hanya di tengah kota, tapi muter. Nanti kami bahas lagi biar sama-sama enak. Ya nanti duduk barenglah," paparnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ketiga bupati menentang pembangunan tol Lingkar Timur-Selatan Solo karena berpotensi mengurangi lahan sawah yang dilestarikan (LSD).

Proyek tersebut juga dianggap berpotensi mematikan perekonomian warga yang wilayahnya dilewati jalan tol tersebut.

(Penulis: Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati, Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Dita Angga Rusiana, Muhammad Syahrial)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Yogyakarta
Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Yogyakarta
Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Yogyakarta
Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Yogyakarta
Ada 826 Lowongan PPPK Tenaga Pendidik di Pemda DIY, Paling Banyak untuk Guru BK

Ada 826 Lowongan PPPK Tenaga Pendidik di Pemda DIY, Paling Banyak untuk Guru BK

Yogyakarta
4 Tahun Lalu Sempat Bikin Heboh, Air Sumur Bor Tanpa Pompa Ini Masih Mengalir Deras meski Kemarau

4 Tahun Lalu Sempat Bikin Heboh, Air Sumur Bor Tanpa Pompa Ini Masih Mengalir Deras meski Kemarau

Yogyakarta
Ada Pasukan Gajah Saat Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta, 'Drone' Dilarang Terbang

Ada Pasukan Gajah Saat Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta, "Drone" Dilarang Terbang

Yogyakarta
Mbah Panut 'Simbah Nikah' Bertemu Cinta Lama di Usia 57 Tahun, Polisi Tertua akan Pensiun Tahun Depan

Mbah Panut "Simbah Nikah" Bertemu Cinta Lama di Usia 57 Tahun, Polisi Tertua akan Pensiun Tahun Depan

Yogyakarta
Orangtua Bocah 10 Tahun yang Meninggal Diduga Keracunan di Gunungkidul Takkan Menuntut

Orangtua Bocah 10 Tahun yang Meninggal Diduga Keracunan di Gunungkidul Takkan Menuntut

Yogyakarta
Diduga Keracunan Massal, Satu Anak di Gunungkidul Tewas

Diduga Keracunan Massal, Satu Anak di Gunungkidul Tewas

Yogyakarta
Hilang 3 Bulan, Kades di Blora Bantah Kabur karena Kasus Korupsi Dana Desa

Hilang 3 Bulan, Kades di Blora Bantah Kabur karena Kasus Korupsi Dana Desa

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 September 2023: Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 September 2023: Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Kronologi Truk Tabrak Rumah di Solo, Berawal Hendak Menyalip lalu Oleng

Kronologi Truk Tabrak Rumah di Solo, Berawal Hendak Menyalip lalu Oleng

Yogyakarta
Pengakuan Orangtua Pembuang Bayi Kembar di Sungai Buntulan, Sleman

Pengakuan Orangtua Pembuang Bayi Kembar di Sungai Buntulan, Sleman

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com