Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Refleksi Akhir Tahun, Haedar Nashir Minta Pemilu 2024 Dilaksanakan Sesuai Jadwal

Kompas.com - 29/12/2022, 18:31 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar refleksi akhir tahun. Pada kesempatan itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta agar Pemilu 2024 tetap digelar sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

Hal ini disampaikan menyusul masih beredarnya isu peninjauan ulang pelaksanaan pemilu. Haedar menilai isu-isu peninjauan ulang Pemilu yang saat ini beredar justru berasal dari pemerintah dan bisa mengancam kestabilan politik di Indonesia.

"Ada suara-suara justru dari pihak yang semestinya memberikan kepastian perlu tinjau ulang pemilu, berbagai isu-isu sejenis. Saya pikir ini segara di akhiri tutup buku tahun ini," ujar Haedar, Kamis (29/12/2022).

Baca juga: Muncul Wacana Megawati Bakal Turun Gunung di Pemilu 2024, Ini Kata Bambang Pacul

Menurut Haedar, pemilu yang dilaksanakan lima tahun sekali ini sudah menjadi komitmen pemerintah. Maka dari itu pemilu harus digelar sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

"Kepastian politik ciptakan stabilitas berbangsa bernegara. Elit, warga bangsa dan kelompok-kelompok bangsa jika memang ingin bangsa bersatu ya komitmen-komitmen official, resmi itu jaga bersama, dan pastikan bersama. Jadi pemilu 2024 terlaksana sesuai jadwal," jelas Haedar.

Saat ini masyarakat dan pemerintah masih memiliki waktu selama satu setengah tahun untuk menggelar Pemilu 2024.

Selain itu, Haedar juga menyoroti soal kemungkinan terjadinya pembelahan politik saat memasuki tahun politik. Dia pun meminta pembelahan politik terkait dengan pemilu 2024 juga dapat diselesaikan pada tahu ini juga.

Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk menghentikan pembelahan politik dan tidak perlu menunggu tahun 2024.

"Jangan nunggu di 2024 tapi satu tahun ini sejak 2023 kita justru bersama-sama menciptakan kondisi agar pembelahan politik tidak terjadi," kata dia.

Dia mengatakan perbedaan pilihan merupakan dinamika politik secara demokratis dan alamiah terjadi. Tetapi, pemilu jangan dijadikan sebagai pertarungan kepentingan yang justru merusak keutuhan bangsa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jalan Tamansiswa dan Sultan Agung Yogyakarta Dibuka Usai Kericuhan Mereda

Jalan Tamansiswa dan Sultan Agung Yogyakarta Dibuka Usai Kericuhan Mereda

Yogyakarta
Sejarah Kabupaten Bantul yang Dahulu Bernama Bantulkarang

Sejarah Kabupaten Bantul yang Dahulu Bernama Bantulkarang

Yogyakarta
2 Anak di Bawah Umur Ditangkap, Imbas Pembacokan Warga di Sleman

2 Anak di Bawah Umur Ditangkap, Imbas Pembacokan Warga di Sleman

Yogyakarta
Bentrok 2 Kelompok Massa di Yogyakarta, Sejumlah Jalan Ditutup

Bentrok 2 Kelompok Massa di Yogyakarta, Sejumlah Jalan Ditutup

Yogyakarta
Bentrok 2 Kelompok Massa di Jalan Tamansiswa Yogyakarta

Bentrok 2 Kelompok Massa di Jalan Tamansiswa Yogyakarta

Yogyakarta
Diajak Masuk ke PKS oleh Anggota DPRD Yogyakarta, Sandiaga Uno: Saya Masih Abu-abu

Diajak Masuk ke PKS oleh Anggota DPRD Yogyakarta, Sandiaga Uno: Saya Masih Abu-abu

Yogyakarta
Hindari Kucing Menyebrang, Mobil Panther di Karanganyar Terperosok ke Parit

Hindari Kucing Menyebrang, Mobil Panther di Karanganyar Terperosok ke Parit

Yogyakarta
Tak Kuat Menanjak, Bus Pariwisata Terguling di Jalan Baron Gunungkidul

Tak Kuat Menanjak, Bus Pariwisata Terguling di Jalan Baron Gunungkidul

Yogyakarta
Guru Swafoto dan Curhat ke Jokowi, Ika: Bilangin Mas Menteri Jangan Ada Marketplace Guru Gitu

Guru Swafoto dan Curhat ke Jokowi, Ika: Bilangin Mas Menteri Jangan Ada Marketplace Guru Gitu

Yogyakarta
Wanita di Kulon Progo COD Malam Hari Beli Knalpot di Tengah Sawah, HP dan Motornya Malah Dibegal

Wanita di Kulon Progo COD Malam Hari Beli Knalpot di Tengah Sawah, HP dan Motornya Malah Dibegal

Yogyakarta
Tabrak Bus Mercedes Benz yang Berhenti karena Lampu Merah, Pemotor Tewas

Tabrak Bus Mercedes Benz yang Berhenti karena Lampu Merah, Pemotor Tewas

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 4 Juni 2023: Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 4 Juni 2023: Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Swafoto Bareng Jokowi, Ika Curhat Soal Marketplace Guru

Swafoto Bareng Jokowi, Ika Curhat Soal Marketplace Guru

Yogyakarta
Merasa Direndahkan dan Tak Diberi Uang, 2 Pengamen Bakar Studio Foto

Merasa Direndahkan dan Tak Diberi Uang, 2 Pengamen Bakar Studio Foto

Yogyakarta
Kepsek dan Guru MI di Wonogiri Jadi Tersangka Pencabulan 12 Siswi dan Ditahan

Kepsek dan Guru MI di Wonogiri Jadi Tersangka Pencabulan 12 Siswi dan Ditahan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com