Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pesanggrahan Ambarrukmo, Kedaton Tempat Sultan Hamengkubuwono VII Menikmati Masa Tua

Kompas.com - 10/12/2022, 22:53 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pendopo Agung Royal Ambarrukmo menjadi lokasi ijab kabul dalam rangkaian prosesi pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono pada Sabtu, 10 Desember 2022.

Tak banyak yang tahu jika pendopo ini merupakan bagian dari sebuah kompleks kedaton yang bernama Pesanggrahan Ambarrukmo.

Baca juga: Mengenal Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Lokasi Akad Nikah Kaesang dan Erina Hari Ini

Lokasi pesanggrahan ini berada di antara Plaza Ambarrukmo dan Hotel Royal Ambarrukmo yang ada di Jalan Laksamana Udara Adisucipto, Yogyakarta.

Pesanggrahan Ambarrukmo adalah sebuah bangunan cagar budaya milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Baca juga: Sejarah Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Tempat Akad Nikah Kaesang-Erina

Ditetapkannya Pesanggrahan Ambarrukmo sebagai cagar budaya sesuai dengan SK Menteri NoPM.25/PW.007/MKP/2007.

Berikut adalah sejarah singkat Pesanggrahan Ambarrukmo sejak awal berdiri hingga saat ini yang dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber.

Baca juga: Siapa Pemilik Royal Ambarrukmo yang Jadi Lokasi Pernikahan Kaesang?

Berawal dari sebuah kebun kerajaan

Wilayah Ambarrukmo dahulu dikenal dengan nama Jenu, yang sejak pemerintahan Sultan Hamengkubuwono II digunakan sebagai sebuah kebun kerajaan.

Wilayah ini merupakan tempat Sultan beristirahat, menyambut tamu istana, maupun melakukan perundingan dengan pihak asing.

Kemudian pada pemerintahan Sultan Hamengkubuwono V, dibangun pendopo kecil yang menjadi tempat istirahat raja ketika menunggu dan menyambut tamu.

Tradisi penyambutan tamu kerajaan di Jenu berlangsung hingga masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VI.

Dari Jenu, tamu akan diarak menuju istana yang biasanya akan menarik perhatian rakyat untuk melihatnya.

Seiring berjalannya waktu, bangunan pendopo kecil tersebut mulai diperluas agar dapat menampung tamu kerajaan beserta pengiringnya, begitupun rombongan penjemput dari kerajaan yang dipimpin oleh Sultan.

Perluasan bangunan pendopo dilakukan mulai tahun 1857 hingga tahun 1859.

Tahun dimulainya pembangunan pendopo tersebut dipahat pada sunduk kili di bagian utara, sementara tahun selesai dipahat pada sunduk kili di bagian selatan.

Setelah pembangunan pendopo tersebut selesai, tempat ini mulai disebut dengan nama Pesanggrahan Harja Purna.

Pendopo Agung Ambarrukmo. Dok. Royal Ambarrukmo Pendopo Agung Ambarrukmo.

Perubahan nama menjadi Kedaton Ambarrukmo

Setelah Sultan Hamengkubuwono VI wafat, sempat terjadi persoalan terkait suksesi karena tidak adanya sosok yang ditunjuk sebagai putra mahkota.

Singkat cerita, Raden Mas Murtareja yang merupakan putra Sultan Hamengkubuwono VI dari permaisuri kedua kemudian naik tahta menjadi raja.

Di bawah Sultan Hamengkubuwono VII, investasi asing di bidang perkebunan berkembang pesat sehingga dirinya mendapat julukan Sultan Sugih (Sultan Kaya).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akses ke Pantai Trisik Patah, Jembatan Darurat dari Kayu Bakal Dibangun

Akses ke Pantai Trisik Patah, Jembatan Darurat dari Kayu Bakal Dibangun

Yogyakarta
Selama Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Yogyakarta Lebih Banyak dari yang Masuk

Selama Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Yogyakarta Lebih Banyak dari yang Masuk

Yogyakarta
Soal Temuan Jasad Misterius di Dam Kali Opak, Ini Kata Polres Bantul

Soal Temuan Jasad Misterius di Dam Kali Opak, Ini Kata Polres Bantul

Yogyakarta
Selama Musim Lebaran, 4 Orang Tewas dan 49 Luka-luka dalam Kecelakaan di Kulon Progo

Selama Musim Lebaran, 4 Orang Tewas dan 49 Luka-luka dalam Kecelakaan di Kulon Progo

Yogyakarta
Jumlah Penumpang Arus Balik di Bandara YIA Melebihi Prediksi

Jumlah Penumpang Arus Balik di Bandara YIA Melebihi Prediksi

Yogyakarta
Tak Berlakukan WFH, Pj Wali Kota Yogyakarta Tunggu Laporan ASN Bolos

Tak Berlakukan WFH, Pj Wali Kota Yogyakarta Tunggu Laporan ASN Bolos

Yogyakarta
Petasan Balon Udara Tersangkut Kabel Listrik di Sleman, Belum Sempat Meledak dan Langsung Direndam Air

Petasan Balon Udara Tersangkut Kabel Listrik di Sleman, Belum Sempat Meledak dan Langsung Direndam Air

Yogyakarta
Hari Pertama Kerja, Bupati Gunungkidul Ajak ASN Olahraga dan Pantau ASN yang Bolos

Hari Pertama Kerja, Bupati Gunungkidul Ajak ASN Olahraga dan Pantau ASN yang Bolos

Yogyakarta
Sri Sultan Gelar 'Open House', Masyarakat Antre sejak Pagi

Sri Sultan Gelar "Open House", Masyarakat Antre sejak Pagi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Konsumsi Miras 2 Botol, Pria 47 Tahun Ditemukan Tewas di Hotel Gunungkidul

Konsumsi Miras 2 Botol, Pria 47 Tahun Ditemukan Tewas di Hotel Gunungkidul

Yogyakarta
Dishub Kota Yogyakarta Prediksi Jalanan Kembali Normal Minggu Depan

Dishub Kota Yogyakarta Prediksi Jalanan Kembali Normal Minggu Depan

Yogyakarta
Arus Balik di Terminal Jombor Sleman, Didominasi Penumpang Tujuan Jabodetabek

Arus Balik di Terminal Jombor Sleman, Didominasi Penumpang Tujuan Jabodetabek

Yogyakarta
Puncak Arus Balik, 17.000 Penumpang Diprediksi Mengakses Bandara YIA Hari ini

Puncak Arus Balik, 17.000 Penumpang Diprediksi Mengakses Bandara YIA Hari ini

Yogyakarta
Kemenhub Klaim Mudik Gratis Kurangi Angka Kecelakaan Lalu Lintas 20 Persen

Kemenhub Klaim Mudik Gratis Kurangi Angka Kecelakaan Lalu Lintas 20 Persen

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com