Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

STB di Yogyakarta Langka, Warga Ada yang Borong sampai 50 Buah

Kompas.com - 05/12/2022, 16:31 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Siaran TV analog di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi dimatikan pada tanggal 2 Desember pukul 24.00.

Setelah dimatikan, warga Yogyakarta memburu Set Top Box (STB) untuk menangkap sinyal siaran TV digital.

Seperti yang dilakukan warga Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta, Herkun, setelah siaran TV analog dimatikan pada tanggal 3 Desember, dia langsung mencari STB agar tetap bisa menonton TV.

"Beli tanggal 3 Desember dan antri banyak," ujar dia, Senin (5/12/2022).

Dia mendapatkan STB dengan harga Rp 280.000, harga STB menurut dia tergantung merek STB.

Baca juga: Polda DI Yogyakarta Siapkan 400-500 Personel Amankan Rangkaian Acara Pernikahan Kaesang-Erina

"Saya dapat Rp 280.000 kalau merek lain ada yang Rp 300.000," kata dia.

Dia menambahkan, saat antre, ada warga yang membeli STB hingga puluhan buah.

Dia menduga warga yang membeli STB puluhan buah akan dijual kembali mengingat saat ini masih sulit mencari STB di Yogyakarta.

"Ada satu orang perempuan beli STB 50 biji," kata dia.

Herkun menyayangkan adanya warga yang justru membeli dengan jumlah banyak sedangkan masih banyak warga yang belum mendapatkan STB.

Salah satu pembeli, David, harus mencari STB hingga belasan kilometer dari rumahnya di daerah Kalasan Sleman, hingga Wirobrajan Kota Yogyakarta.

Namun, dirinya kehabisan STB.

"Saya dari Kalasan cari STB sudah dua toko tapi habis semua," kata dia.

Ia menyampaikan, harga STB kali ini mengalami kenaikan, beberapa waktu lalu dia sempat membelikan STB untuk orangtuanya dengan harga Rp 275.000, tetapi saat ini harga STB sudah naik di kisaran Rp 300.000 hingga Rp 375.000.

"Harga tergantung merek dari Rp 300.000 sampai Rp 375.000. Dulu pernah beli untuk orangtua Rp 275.000, mungkin karena banyak yang cari jadi naik harganya," ujar dia.

Warga lainnya Syahrudin asal Bantul juga menyampaikan hal yang sama.

Sudah dua toko antena ia datangi dan kehabisan STB, kondisi ini membuatnya puasa untuk nonton TV terlebih dahulu hingga mendapatkan STB.

Baca juga: Siaran TV Analog di DI Yogyakarta Dimatikan, Warga yang Kehabisan STB Pilih Puasa Nonton TV

"Sudah 2 lokasi kosong kami nunggu saja, puasa nonton TV padahal ini pas Piala Dunia juga," kata dia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kronologi Kerusuhan di Jalan Tamansiswa Yogyakarta, Bermula dari Keributan di Parangtritis

Kronologi Kerusuhan di Jalan Tamansiswa Yogyakarta, Bermula dari Keributan di Parangtritis

Yogyakarta
Sandiaga Mengaku Masih Meyakinkan PKS dan PPP

Sandiaga Mengaku Masih Meyakinkan PKS dan PPP

Yogyakarta
Sandiaga Mengaku Belum Tentukan Partai Berlabuh: Masih Jomblo

Sandiaga Mengaku Belum Tentukan Partai Berlabuh: Masih Jomblo

Yogyakarta
Remaja Hilang di Sungai Progo di Bantul Usai Bermain Sepak Bola

Remaja Hilang di Sungai Progo di Bantul Usai Bermain Sepak Bola

Yogyakarta
Kericuhan Tamansiswa Mereda, Kapolda DIY Minta Masyarakat Tak Terpancing Isu dan Ajakan Membuat Kriminal

Kericuhan Tamansiswa Mereda, Kapolda DIY Minta Masyarakat Tak Terpancing Isu dan Ajakan Membuat Kriminal

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 5 Juni 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 5 Juni 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Jalan Tamansiswa dan Sultan Agung Yogyakarta Dibuka Usai Kericuhan Mereda

Jalan Tamansiswa dan Sultan Agung Yogyakarta Dibuka Usai Kericuhan Mereda

Yogyakarta
Sejarah Kabupaten Bantul yang Dahulu Bernama Bantulkarang

Sejarah Kabupaten Bantul yang Dahulu Bernama Bantulkarang

Yogyakarta
2 Anak di Bawah Umur Ditangkap, Imbas Pembacokan Warga di Sleman

2 Anak di Bawah Umur Ditangkap, Imbas Pembacokan Warga di Sleman

Yogyakarta
Bentrok 2 Kelompok Massa di Yogyakarta, Sejumlah Jalan Ditutup

Bentrok 2 Kelompok Massa di Yogyakarta, Sejumlah Jalan Ditutup

Yogyakarta
Bentrok 2 Kelompok Massa di Jalan Tamansiswa Yogyakarta

Bentrok 2 Kelompok Massa di Jalan Tamansiswa Yogyakarta

Yogyakarta
Diajak Masuk ke PKS oleh Anggota DPRD Yogyakarta, Sandiaga Uno: Saya Masih Abu-abu

Diajak Masuk ke PKS oleh Anggota DPRD Yogyakarta, Sandiaga Uno: Saya Masih Abu-abu

Yogyakarta
Hindari Kucing Menyebrang, Mobil Panther di Karanganyar Terperosok ke Parit

Hindari Kucing Menyebrang, Mobil Panther di Karanganyar Terperosok ke Parit

Yogyakarta
Tak Kuat Menanjak, Bus Pariwisata Terguling di Jalan Baron Gunungkidul

Tak Kuat Menanjak, Bus Pariwisata Terguling di Jalan Baron Gunungkidul

Yogyakarta
Guru Swafoto dan Curhat ke Jokowi, Ika: Bilangin Mas Menteri Jangan Ada Marketplace Guru Gitu

Guru Swafoto dan Curhat ke Jokowi, Ika: Bilangin Mas Menteri Jangan Ada Marketplace Guru Gitu

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com