Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Prambanan-Wonosari Ditargetkan Selesai Tahun 2024, Sultan Sebut Terhubung dengan Tol Yogyakarta-Solo

Kompas.com - 02/12/2022, 21:07 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu terjadi tanah longsor hingga menutup jalan penghubung Piyungan ke Gunungkidul. Terkait hal ini Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menargetkan untuk mengurangi beban jalan di Piyungan.

Sultan menjelaskan Pemerintah DIY telah menargetkan pada 2024 mendatang jalan penghubung dari Prambanan ke Wonosari Gunungkidul dapat diselesaikan. Hal ini mengingat sekarang pembebasan lahan sudah diselesaikan.

Sultan menambahkan dengan adanya jalan hubung ini, para wisatawan atau warga Gunungkidul dari arah Prambanan tak perlu lagi melewati Piyungan Bantul. Selain itu, jalan ini juga terhubung dengan Jalan Tol Yogyakarta-Solo.

"Memang untuk menuju Gunungkidul perlu kemudahan. Sehingga kalau lewat Piyungan harapan saya beban dikurangi. Kita coba lewat Prambanan langsung ke Wonosari, 2024 harus sudah selesai. Pembebasan sudah selesai. Sambung Bokoharjo, sambung tol dari timur bisa belok langsung ke Wonosari tidak mesti lewat Piyungan," jelas Sultan, Jumat (2/11/2022).

Baca juga: Ada Perbaikan Jalan akibat Longsor, Jalan Yogyakarta-Wonosari Kembali Buka Tutup

Dia menambahkan dibangunnya jalan alternatif menuju Gunungkidul bukan karena terjadi longsor baru-baru ini. Sultan mengatakan pembangunan jalan tersebut sudah dipikirkan jauh-jauh hari untuk mengurangi kepadatan di Jalan Piyungan.

"Seperti itu ada longsor atau tidak, memang sudah antisipasi untuk tidak memberikan fungsi jalan Piyungan terlalu crowded," jelas Sultan.

Terkait longsor di Gunungkidul Sultan menambahkan ada perbedaan struktur tanah di Gunungkidul dan beberapa lokasi lain seperti di Kulon Progo. Di Gunungkidul struktur tanah merupakan batuan putih, sehingga jika turun hujan sifatnya seperti tanah liat langsung menyerap air.

"Akhirnya jenuh. Kita kan tahu dengan tanah liat kalau pasir kan menyerap ilang ke bawah. Kalau tanah liat batu putih diserap," kata Sultan.

Kedepan, sambung Ngarsa Dalem, Pemerintah DIY segera melakukan pemetaan kawasan-kawasan longsor di Gunungkidul. Jika terdapat rumah di titik rawan maka pemerintah akan melakukan relokasi.

"Kami coba identifikasi mana titik merah di Gunungkidul tidak layak huni, seperti di Kulon Progo sebagian sudah kita pindahkan," jelas Ngarsa Dalem.

"Kita coba lakukan seperti itu kalau warganya bersedia," imbuhnya.

Sultan menambahkan dengan musim penghujan seperti sekarang ini Pemerintah DIY segera memberlakukan siaga darurat bencana. Hal ini untuk menindaklanjuti beberapa kabupaten yang telah menaikkan status penanggulangan bencananya.

Baca juga: Jalan Yogyakarta- Wonosari yang Longsor Selesai Diperbaiki, Sudah Bisa Dilalui 2 Arah

Diharapkan dengan status siaga darurat bencana Pemerintah DIY dapat membantu dengan cepat jika diperlukan oleh kabupaten lain sehingga jika terjadi bencana dapat segera teratasi.

"Saya kira kalau musim hujan begini siaga darut memudahkan mengeluarkan pembiayaan rehab, kalau tidak prosedurnya harus pengajuan kalau darurat bisa inisiatif," ujar Sultan.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY telah berkirim surat kepada Gubernur DIY untuk meningkatkan status penanggulangan bencana menjadi siaga darurat. Hal ini mengingat sering terjadi bencana di beberapa kabupaten di DIY saat musim penghujan.

Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana menjelaskan dengan peningkatan status tersebut maka jika terjadi sesuatu dan butuh respons cepat dapat segera menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT).

"Artinya pemerintah akan melakukan itu sudah kita naikkan, karena kabupaten-kabupaten sudah menetapkan siaga darurat," kata Biwara saat dihubungi, Rabu (30/11/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra dan PDIP Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Gerindra dan PDIP Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Yogyakarta
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Yogyakarta
5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

Yogyakarta
Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Yogyakarta
Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Yogyakarta
Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com