Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilirik Jadi Lokasi Pengolahan Sampah Kota Yogyakarta, Pemkab Gunungkidul Masih Tunggu Ini

Kompas.com - 29/11/2022, 19:36 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, masih menunggu dokumen rujukan atau TOR (term of reference) dari Pemerintah Kota Yogyakarta, terkait pengelolaan sampah yang akan dilakukan di Bumi Handayani.

Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Gunungkidul Witanto menyampaikan beberapa waktu lalu Pemkot Yogyakarta berkunjung dan menawarkan kerja sama pengelolaan sampah.

"Hasil rapat kemarin sudah disimpulkan bahwasannya kita perlu kajian yang mendalam. Kajian yang mendalam itu kan harus ada dasar. Sehingga kemarin dalam kunjungan dari Pemkot itu kita meminta ada TOR dari Pemkot rencana mau di mana dan apa yang dikehendaki," kata Witanto saat dihubungi melalui telepon Selasa (29/11/2022).

Dikatakannya, jika nantinya sudah ada TOR maka akan dibentuk tim dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Namun demikian, hingga kini belum ada surat yang masuk ke pemkab.

Baca juga: Lahan Terbatas, Pemkot Yogyakarta Jajaki Kerja Sama dengan Kabupaten Gunungkidul untuk Pengolahan Sampah

"Sampai detik ini TOR yang dari Pemkot belum masuk ke Pemkab, sehingga kita juga belum melakukan langkah apa pun," kata dia.

Sehingga hingga saat ini, kata Witanto, pemkab belum bisa memberikan jawaban terkait rencana itu.

"Jadi kita istilahnya tidak menerima atau tidak menolak, karena mereka bertamu tapi tawaran kerja sama itu memerlukan kajian yang mendalam," kata Witanto.

Sebelumnya diberitakan, Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan Pemkot Yogyakarta telah melakukan komunikasi dengan Kabupaten Gunungkidul untuk membuat pengolahan sampah. Hal ini lantaran lahan di Kota Yogyakarta terbatas. 

Dari pembicaraan ini ada dua lokasi yang kemungkinan untuk tempat pengolahan sampah yang dihasilkan Kota Yogyakarta. Kedua lokasi tersebut berada di Kecamatan Paliyan dan Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul.

"Kami sudah komunikasi, dan Kabupaten Gunungkidul memahami kondisi kita keterbatasan lahan. Ada dua lokasi yang memungkinkan yakni di Paliyan dan Semanu," kata dia saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (28/11/2022).

Sumadi mengatakan Pemerintah Gunungkidul telah menyiapkan sesuai dengan tata ruang.

"Pengolahan sampah bukan pembuangan, dua lokasi alternatif kita jajaki sesuai dengan tata ruang dan kondisi lahan," kata dia.

Ia menambahkan dari dua lokasi alternatif yakni Semanu dan Paliyan tersebut disiapkan sekitar 5 hektar.

Baca juga: Antisipasi Banjir Susulan, Bupati Sumenep: Jangan Buang Sampah Sembarangan

"Sekitar 5 hektaran, makanya kita lihat dulu lokasinya dan tata ruang," kata dia.

Diketahui setiap harinya sampah di Kota Yogyakarta mencapai 260 ton. Namun baru bisa diolah sekitar 60 ton.

Tahun depan Pemkot Yogyakarta mencanangkan bebas sampah anorganik untuk mengurangi sampah yang dibuang ke tempat pengolahan sampah.

"Nanti kedepan kita olah, 2023 kami selesaikan masalah sampah yang kita angkut hanya yang organik. Sedangkan anorganik kita selesaikan di tingkat RW," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com