Herman Courbois mengungkapkan, Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo kini juga telah dilengkapi dengan seperangkat gamelan yang diberi nama Kiai Yasa Arum.
Gamelan dengan Laras Slendro ini berada di Ndalem Ageng atau bangunan inti rumah. Selain itu juga ada satu set wayang kulit lengkap gaya Yogyakarta.
Bangunan yang ikonik di kompleks Pesanggrahan Kedhaton Ambarrukmo salah satunya adalah Balai Kambang. Bangunan Balai Kambang cukup unik dan ikonik.
Di Kanan dan kiri terdapat kolam dengan air yang jernih. Sedangkan di tengah-tengahnya terdapat bangunan segi delapan.
Bagunan ini terdiri dari dua tingkat. Atap bangunan berbentuk segi delapan dan mengerucut ke atas. Sedangkan di bagian pucuk terdapat mustika.
Baca juga: Jelang Pernikahan, Kaesang dan Erina Ziarah ke Makam Mangkunegara I hingga IX
Bangunan Balai Kambang tampak adanya pembauran antara gaya arsitektur kolonial Belanda dengan arsitektur Jawa.
Herman Courbois mengungkapkan Royal Ambarrukmo Yogyakarta yang kini dipercayai untuk mengelola, juga turut menghidupkan kembali suasana pendopo dengan mengadakan kegiatan kesenian.
Kegiatan yang digelar antara lain tari kreasi jawa, suling bambu, siteran, jemparingan hingga macapat.
"Saya punya prinsip sebagai hotel harus setiap hari ada aktivitasnya budaya dan itu ya macam-macam supaya benar-benar generasi muda tetap masih terjaga dengan wibawa dan budaya Jawa. Dan ini tempat luar biasa, bayangkan sore-sore gamelan dimainkan, ada tarian jawa dan ada anak-anak muda juga, 5-6 tahun menari jawa," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.