Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Sekeluarga Tewas Diduga Diracun Anak Kedua di Magelang

Kompas.com - 29/11/2022, 11:48 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Satu keluarga di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, ditemukan tewas di kamar mandi. 

Korban bernama Abas Ashar (58), istrinya Heri Riyani (54) dan anak pertamanya Dea Khairunisa (25), diduga tewas diracun oleh anak kedua berinisial DD (22).

Jasad ketiga korban ditemukan di kamar mandi yang ada di Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022), pukul 07.30 Wib.

Baca juga: Sekeluarga yang Tewas Diracun di Magelang Dikenal Harmonis

"Untuk sementara korban meninggal masih dilakukan visum dan otopsi, kita masih menunggu, namun dugaan awal korban meninggal karena keracunan," kata Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun.

Diracun anak kedua

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, terduga pelaku membeli racun dari online.

Baca juga: Anak Kedua Diduga Bunuh Ayah, Ibu, dan Kakaknya di Magelang, Campur Racun ke Minuman Teh dan Kopi

Lalu racun tersebut dicampurkan ke kopi dan teh milik orangtua dan kakaknya.

Sekitar pukul 07.00 WIB, ketiga korban mengalami mual dan muntah, dan ditemukan tergeletak di kamar mandi.

"Setelah meminum teh hangat dan es kopi, kemudian saksi 1 memanggil saksi 2, 3, dan 4 untuk membantu membawa ke RS Merah Putih," katanya, Senin.

Tim dokter rumah sakit pun menyatakan ketiga korban telah meninggal.  Ketiga jenazah lalu segera dimakamkan di TPU Sasono Loyo, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin malam.

Sosok terduga pelaku

Agus Kustiardo (58), kakak kandung Abas, menjelaskan, keluarga Abas dikenal baik dan aktif di kegiatan masyarakat di tempat tinggalnya.

Namun demikian, katanya, sosok terduga pelaku DD diduga sering mengambur-hamburkan uang.

"Sifat Deo itu sekarang overlap. Setahu saya banyak menghambur-hamburkan uang belakangan ini," ucap Agus.

Peristiwa itu pun membuat Agus berduka. Kakak dari korban bernama Heri itu mengaku menyerahkan kasus itu ke polisi.

"Saya tadi pagi belum tahu, kemudian ada informasi kalau Deo dibawa polisi juga. Kalau aparat bawa seseorang itu berarti sudah ada keyakinan, melalui alat bukti kuat," ungkap Agus.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi telah mengamankan barang bukti berupa gelas dan sendok yang sebelumnya dipakai para korban minum teh dan es kopi.

Korban Abas diketahui pensiunan KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara). Dia purna tugas per 1 Oktober 2022 lalu. Sementara istrinya seorang ibu rumah tangga.

Lalu, korban Dea tercatat sebagai karyawan PT KAI di Yogyakarta.

(Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor : Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com