LUWU TIMUR, KOMPAS.com – Kisruh kepemilikan saham industri tambang PT Citra Lampia Mandiri (CLM) di Luwu Utara menyeret sejumlah pejabat kepolisian di Sulawesi Selatan.
Kisruh itu bermula dari pergantian pimpinan, yakni salah seorang pria yang diketahui bernama Zainal Abidinsyah mendatangi kantor PT CLM di Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada Sabtu (5/11/2022) siang.
Kedatangan Zainal Abidinsyah bermaksud memperkenalkan diri dan mengeklaim dirinya sebagai manjemen baru PT CLM.
Baca juga: Kapolri Diminta Bentuk Tim Khusus Usut Dugaan Tambang Ilegal yang Seret Nama Kabareskrim
Namun kedatangan Zainal dianggap mengganggu para karyawan yang sedang bekerja, pasalnya Zainal mengumpulkan para karyawan secara sepihak dan tanpa izin dari PT CLM.
Adu mulut pun terjadi saat Kepala Teknis Tambang PT CLM, Achmad Sobri mengetahui peristiwa tersebut dan mengusir Zainal dari kantor PT CLM. Zainal bersama rombongan pun kemudian meninggalkan kantor PT CLM.
Zainal bersama rombongan juga mendatangi lokasi tambang namun tidak sempat terjadi ketegangan, karena aparat kepolisian Polres Luwu Timur lebih dulu mengamankan lokasi.
Kepala Teknis Tambang PT CLM Achmad Sobri mengatakan, terjadi argumen karena kelompok Zainal ingin memperkenalkan diri bahwa dia adalah manajemen baru di PT CLM.
Menurut Achmad, perkenalan sepihak itu dirasanya hal yang kurang baik karena selaku kepala teknis tambang, dirinya juga mempunyai kewenangan kuat dan sudah diatur oleh undang-undang.
“Siapapun orang yang bekerja di bawah tanggung jawab saya harus mendapatkan izin dan saya secara struktur diangkat secara resmi oleh dirjen, dan SK Dirjen tersebut berdasarkan juga surat pengajuan dari direktur utama kami saat ini, yaitu Helmut Hermawan. Sampai saat ini belum ada informasi resmi atau informasi yang menguatkan bahwa adanya pergantian manajemen baru,” kata Achmad Sobri saat dikonfirmasi pada Sabtu (5/11/2022) lalu.
Baca juga: Soal Respons Kabareskrim Terkait Tambang Ilegal, ISSES: Semua yang Terlibat Pidana Pasti Bantah
Persitiwa tersebut terjadi merupakan buntut dari sengketa kepemilikan saham PT CLM yang melibatkan dua kubu, yakni Helmut Hermawan Direktur PT CLM dan Zainal Abidinsyah yang mengaku sebagai direktur manajemen baru PT CLM.
Pada Senin (7/11/2022), sengketa kepemilikan saham PT CLM diwarnai kericuhan saat sekelompok orang yang mengaku sebagai managemen baru mendatangi kantor PT CLM di Jalan Soekarno Hatta, Malili, Luwu Timur.
Kelompok tersebut dipimpin oleh Zainal Abidinsyah yang mengeklaim dirinya sebagai direktur utama PT CLM yang baru. Mereka mendobrak dan menyerobot pagar yang ditutup oleh pihak managemen PT CLM yang lama.
Sempat terjadi ketegangan antara kedua pihak, manajemen lama PT CLM menolak membuka pagar namun dibuka paksa oleh kelompok Zainal Abidinsyah. Beruntung ketegangan tidak berlangsung lama setelah kepolisian berhasil mengamankan insiden tersebut.
Zainal Abidinsyah bersama rombongan pun berhasil menduduki kantor PT CLM, dan meminta kepada seluruh karyawan untuk kembali bekerja seperti biasanya.
Saat dikonfirmasi Senin lalu (7/11/2022), dia mengeklaim sebagai pimpinan tertinggi PT Citra Lampia Mandiri telah mendapatkan amanah dari para pemegang saham sebagai direktur utama.
Baca juga: Tepi Danau, Obyek Wisata Baru di Bandung Barat Bekas Lubang Tambang: Harga Tiket dan Jam Buka
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.