Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah DIY Temukan 7 Bidang Tanah Tak Bertuan yang Terdampak Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-YIA

Kompas.com - 21/11/2022, 17:15 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan beberapa bidang tanah tak bertuan yang terdampak pembangunan jalan tol Yogyakarta-Yogyakarta International Airport (YIA). Temuan tersebut diketahui saat melakukan sosialisasi di Kulon Progo.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY Krido Suprayitno menjelaskan saat sosialisasi minggu pertama di Kulon Progo, pihaknya menemukan ada beberapa bidang tanah yang tak bertuan.

"Adanya beberapa sawah yang tidak diketahui pemiliknya. Ini jadi tugas tim untuk menyisir kembali. Untuk bahan pelaksanaan konsultasi publik pada pertengahan Desember," ujar dia, Senin (21/11/2022).

Baca juga: 20 Arti Singkatan Nama Jalan Tol di Indonesia, Sudah Tahu Kepanjangan Becakayu dan Terpeka?

Krido menargetkan pada Desmeber pendataan bidang tanah yang terdampak pembangunan tol dapat segera diselesaikan. Hal ini mengingat pemerintah pusat menargetkan pembangunan tol Yogyakarta-YIA selesai pada tahun 2024 mendatang.

"Sosialisasi di Kulon Progo Sampai November, kemudian di awal Desember Bantul dan Sleman. Apalagi target selesai pemerintah pusat pada 2024," kata dia.

Dari sosialisasi di Kulon Progo tersebut diketahui terdapat 7 bidang tanah yang tidak bertuan. Menurut Krido walaupun jumlah bidang tanah yang tak bertuan terbilang sedikit tapi berpotensi menibulkan kerawanan.

"Nanti ada yang ngaku, itu yang harus kita buktikan. Lokasinya tersebar. Sekitar 7 belum ditemukan pemiliknya. Saat ini sedang kami sisir," ucap Krido.

Dia menambahkan perlu kerja sama dengan pihak kalurahan untuk mencari tahu pemilik 7 bidang tanah tersebut. Sehingga konflik sosial dapat terhindarkan untuk ke depannya.

Pihaknya akan mengumumkan bidang tanah yang belum diketahui pemiliknya kepada masyarakat.

"Diumumkan dulu di kalurahan sampai dengan berakhirnya konsultasi publik. Ada perlakuan lain oleh tim pengadaan tanah jika tidak ada yang melaporkan," imbuh dia.

Baca juga: Meski Sudah Dibuka, jika Terjadi Kecelakaan di Tol Semarang-Demak Tak Ditanggung Asuransi, ini Alasannya...

Selain mencari pemilik bidang tanah ini, pihaknya juga sedang melakukan pemetaan pada bidang-bidang tanah yang statusnya tanggung. Misalnya bidang tanah yang bersebelahan dengan rel kereta api.

"Kami juga memprediksi potensi tanah-tanah yang tanggung. Sebelahnya sudah rel kereta api ada tanah sisa. Baru diketahui setelah ada patok sekarang belum bisa," kata dia.

Krido menjelaskan jika patok sudah dipasang dari tim pelaksanan pengadaan tanah bersama-sama dengan tim persiapan. Pihaknya kembali mendata itu.

"Nanti ada ketentuannya kalau ada tanah sisa yang berhimpitan dengan rel kereta api, itu kalau kurang dari 100 meter langsung dibebaskan. Kalau tanggung 120 meter. Itu sudah kita petakan ada 20 titik dari Sedayu sampai ke barat," katanya.

Krido menambahkan selama sosialisasi warga menunjukkan antusiasnya, dengan mempertanyakan tanah sisa yang berdempetan dengan rel kereta api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Yogyakarta
PJ Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

PJ Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

Yogyakarta
Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com