Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Andong, Alat Transportasi Tradisional di Yogyakarta, Fungsi, dan Bentuk

Kompas.com - 21/11/2022, 14:53 WIB
Dini Daniswari

Editor

Bentuk Andong

Bentuk andong mengadopsi kereta-kereta kuda para bangsawan atau keluarga keraton Yogyakarta.

Secara garis besar, bagian-bagian andong adalah cagak, payonan, senderan, buntutan, kenekan (boncengan belakang), bangkon (tempat duduk), per, roda (belakang), pancatan, slebor, roda (depan), onderstel, dan lampu.

Baca juga: Andong dan Becak, Sebuah Refleksi Sistem Transportasi di Yogyakarta

Bentuk andong Yogyakarta mengalami evolusi. Pada sekitar 1940-an, bangkon atau tempat duduk hanya terdiri dari dua baris, yaitu baris pengemudi dengan satu penumpang di sebelahnya.

Kemudian, baris kedua untuk dua penumpang menghadap ke depan.

Pada sekitar 1950-1960-an dengan adanya pengaruh gaya andong Klaten-Solo, ada penambahan satu baris dibelakang kemudi yang menghadap belakang.

Sehingga, penumpang di belakang pengemudi akan saling berhadapan.

Perbedaan Andong dan Dokar

Ada beberapa sarana transportasi yang ditarik oleh kuda, salah satunya dokar.

Alat transportasi ini banyak terdapat di Jawa Tengah, sebelum kendaraan bermesin menguasai sarana transportasi.

Perbedaan andong dan dokar adalah andong memiliki roda empat dengan bentuk roda berdiameter kecil di bagian depan, sedangkan dua roda berdiameter besar di bagian belakang.

Umumnya, andong ditarik oleh dua kuda, sedangkan alat traspotasi lainnya ditarik dengan satu kuda.

Andong bisa digunakan untuk mengangkut hingga delapan orang, sedangkan alat trasportasi berbasis kuda lainnya, termasuk dokar, hanya bisa digunakan untuk mengangkut sebanyak empat hingga lima orang.

Dokar memiliki roda dua dengan diameter besar dan ditarik oleh seekor kuda.

Sumber:

kebudayaan.kemdikbud.go.id

sibakuljogja.jogjaprov.go.id

dpad.jogjaprov.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com