Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Haedar Nashir: Jangan Sekali-kali Ngejar Jabatan

Kompas.com - 16/11/2022, 23:51 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jelang Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah pada, Rabu (16/11/2022), Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan konsep kepemimpinan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Haedar menyampaikan bahwa konsep kepemimpinan PP Muhammadiyah yakni bersifat kolektif kolegial dan di atas itu semua terdapat sistem yang kokoh untuk menjalankan organisasi.

“Muhammadiyah ini perpaduan dari orang-orang, para pemimpin, para kader yang berada di dalam kolektif kolegial. Jadi seperti kesebelasan (sepakbola),” ujar Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cik Ditiro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Haedar Nashir Siap Pimpin Muhammadiyah Kedua Kalinya

Haedar menjelaskan pada filosofi strategi kesebelasan sepakbola, setiap Ketua PP Muhammadiyah memiliki peran masing-masing. Sebab, dalam mengarungi sebuah pertandingan, yang penting adalah irama permainannya.

Kolektif kolegial tersebut di atasnya ada sistem sebagai panglima yang mengatur permainan.

“Yang kedua di atas yang kolegial itu ada sistem, jadi siapapun dia ke depan sampai seterusnya itu kekuatannya pada sistem. Insya Allah akan ada perpaduan dari semuanya ini,” imbuhnya.

Saat disinggung soal masuknya nama-nama calon ketua PP Muhammadiyah pada Muktamar 48 ini, dia menyampaikan bahwa hal tersebut bersifat rahasia yang dimiliki oleh panitia pemilhan (panlih).

Baca juga: Haedar Nashir: Elite Boleh Bersiap untuk Pemilu 2024, tapi Jangan Lupakan Tugas

Bahkan dia juga tidak mengetahui apakah namanya juga termasuk dalam bursa calon Ketua PP Muhammadiyah pada Muktamar ke-48.

Menurut dia, setiap calon Ketua PP Muhammadiyah hanya diberikan blanko kesediaan, tetapi yang megajukan nama itu adalah dari wilayah.

“Nah yang sedia-sedia itu diseleksi lagi, sejak seleksi itu kita sudah tidak tahu mana yang masuk dan yang tidak. Tetapi prinsip di Muhammadiyah itu ketika amanat itu diberikan lewat muktamar, kita tidak boleh menolak, kita tunaikan dengan baik. Tapi jangan sekali-kali kita ngejar amanat, ngejar jabatan, itu (prinsip) sudah menjadi darah daging kami,” jelas Haedar.

Dengan mekanisme seperti itu, Haedar percaya bahwa siapapun nanti yang memimpin PP Muhammadiyah akan tetap berjalan sesuai dengan garis-garis haluan organisasi yang telah ditetapkan.

Dirinya juga percaya para pemegang hak pilih di Muktamar ke-48 merupakan orang-orang yang arif dalam menentukan pilihan untuk Muhammadiyah.

Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bakal menggelar muktamar ke-48 di Solo, Jawa Tengah, dua pekan mendatang. Rencananya, rangkaian acara tersebut bakal berlangsung tiga hari.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti berujar, pemilihan ketua umum Muhammadiyah bakal berlangsung dalam Sidang Tanwir Muhammadiyah, Jumat (18/11/2022).

“Agendanya, pertama, pengesahan agenda muktamar. Dua, pengesahan calon PP Muhammadiyah. Tiga, pemilihan pimpinan Muhammadiyah,” ujar Mu’ti kepada Kompas.com, Sabtu (5/11/2022).

Kemudian, acara akan dilanjutkan dengan sejumlah agenda lain pada Sabtu (19/11/2022) dan Minggu (20/11/2022). Mu’ti mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin bakal hadir pada Muktamar Muhammadiyah. “Pembukaan (muktamar) oleh Presiden,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com