Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puskesmas Berbah Disebut Tak Tolong Korban Kecelakaan, Dinkes DIY: Dokter ke Mana Saat Itu

Kompas.com - 16/11/2022, 09:19 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) segera melakukan klarifikasi kepada Puskesmas Berbah yang diduga tidak memberikan pelayanan kepada korban kecelakaan.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menjelaskan pihaknya masih memerlukan penjelasan secara detail terkait laporan masyarakat ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY beberapa waktu lalu itu.

"Kita lihat dulu masalahnya apa, kenapa tidak diberikan ambulans, mengapa tidak dilakukan pelayanan," kata dia, Selasa (15/11/2022).

Dia meminta kepada masyarakat agar tidak menghakimi siapa pun terlebih dahulu. Pasalnya, sampai saat ini masih dibutuhkan klarifikasi lebih lanjut terkait permasalahan ini. Hal ini agar mendapatkan informasi secara utuh.

Baca juga: Puskesmas Berbah Disebut Tak Tolong Korban Kecelakaan, Bupati Sleman Investigasi

"Saya atas nama seluruh jajaran kesehatan mohon masyarakat jangan men-judge dulu," ucap dia.

Menurut dia klarifikasi tidak hanya kepada jajaran Puskesmas Berbah, Sleman saja tetapi klarifikasi juga dilakukan kepada keluarga korban. Menurut Pembajun, dibutuhkan keterbukaan antara kedua belah pihak.

Dia pun menegaskan bahwa dalam kondisi kecelakaan atau dalam kondisi gawat darurat puskesmas harus memberikan pelayanan.

"Permenkesnya sudah jelas. Tapi kalau sampai tidak memberikan pelayanan itu patut kita pertanyakan. Tidak hanya kepada tenaga kesehatan tetapi juga keluarga korban," ucapnya.

Dalam klarifiasi ini menurut Pembajun akan menanyakan kepada Puskesmas kenapa ada saat itu terjadi dokter tidak berada di tempat (Puskesmas) dan hanya on call saja.

"Kalau 24 jam (Puskesmas) perlu dikoreksi, dokter ke mana saat itu. Kok on call, saya mau tanyakan itu ke Sleman," ucap Pembajun.

Dalam penanganan pertolongan pertama menurut Pembajun, perawat dan bidan tidak memiliki kewenangan untuk melakukan diagnosa. Karena, fungsi dari perawat dan bidan hanya sebatas merawat pasien.

"Kalau ada fraktur (patah tulang) dan digeser nanti kalau tambah parah bagaimana. Ini kita tanyakan lagi kenapa dokter tidak ada di situ," katanya.

Dia berharap ke depan peristiwa ini tidak terjadi lagi. Menurutnya dibutuhkan komunikasi yang baik antara fasyankes dengan masyarakat.

"Komunikasi dan sama-sama saling koreksi diri, kalau jadi pelayan berilah pelayanan yang baik kalau mengharapkan pelayanan baik jadilan customer yang baik," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, di media sosial beredar unggahan cerita korban kecelakaan yang diduga tidak mendapatkan tindakan pertolongan dan bantuan ambulans di Puskesmas Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Halaman Selanjutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Yogyakarta
Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Yogyakarta
Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Yogyakarta
Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Yogyakarta
Ada 826 Lowongan PPPK Tenaga Pendidik di Pemda DIY, Paling Banyak untuk Guru BK

Ada 826 Lowongan PPPK Tenaga Pendidik di Pemda DIY, Paling Banyak untuk Guru BK

Yogyakarta
4 Tahun Lalu Sempat Bikin Heboh, Air Sumur Bor Tanpa Pompa Ini Masih Mengalir Deras meski Kemarau

4 Tahun Lalu Sempat Bikin Heboh, Air Sumur Bor Tanpa Pompa Ini Masih Mengalir Deras meski Kemarau

Yogyakarta
Ada Pasukan Gajah Saat Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta, 'Drone' Dilarang Terbang

Ada Pasukan Gajah Saat Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta, "Drone" Dilarang Terbang

Yogyakarta
Mbah Panut 'Simbah Nikah' Bertemu Cinta Lama di Usia 57 Tahun, Polisi Tertua akan Pensiun Tahun Depan

Mbah Panut "Simbah Nikah" Bertemu Cinta Lama di Usia 57 Tahun, Polisi Tertua akan Pensiun Tahun Depan

Yogyakarta
Orangtua Bocah 10 Tahun yang Meninggal Diduga Keracunan di Gunungkidul Takkan Menuntut

Orangtua Bocah 10 Tahun yang Meninggal Diduga Keracunan di Gunungkidul Takkan Menuntut

Yogyakarta
Diduga Keracunan Massal, Satu Anak di Gunungkidul Tewas

Diduga Keracunan Massal, Satu Anak di Gunungkidul Tewas

Yogyakarta
Hilang 3 Bulan, Kades di Blora Bantah Kabur karena Kasus Korupsi Dana Desa

Hilang 3 Bulan, Kades di Blora Bantah Kabur karena Kasus Korupsi Dana Desa

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 September 2023: Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 September 2023: Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Kronologi Truk Tabrak Rumah di Solo, Berawal Hendak Menyalip lalu Oleng

Kronologi Truk Tabrak Rumah di Solo, Berawal Hendak Menyalip lalu Oleng

Yogyakarta
Pengakuan Orangtua Pembuang Bayi Kembar di Sungai Buntulan, Sleman

Pengakuan Orangtua Pembuang Bayi Kembar di Sungai Buntulan, Sleman

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com