Romo Mangun juga aktif dalam dunia kepenulisan dengan berbagai karya berupa artikel, esai, cerpen, novel dan buku nonfiksi.
Novelnya yang berjudul Burung-Burung Manyar mendapatkan penghargaan sastra Ramon Magsaysay pada tahun 1996.
Sampai akhir hayatnya, Romo Mangun masih menghimpun dan mengayomi anak-anak jalanan di sepanjang Kali Code, Yogyakarta, dalam komunitas Pinggir Kali Code (Girli).
Semua pengabdiannya kepada rakyat kecil itu membuat Romo Mangun dikenal sebagai Romo bagi kaum marginal.
Romo Mangun berpulang pada hari Rabu siang, tanggal 10 Februari 1999, di Hotel Le Mendien Jakarta.
Beliau tutup usia setelah menyampaikan makalah “Peran Buku demi Kearifan dalam Iptek” dalam symposium Meningkatkan Peranan Buku dalam Upaya Membentuk Masyarakat Baru Indonesia yang diselenggarakan oleh Yayasan Obor Indonesia.
Romo Mangun dimakamkan di Kompleks Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan, Yogyakarta.
Sumber:
poltekamangun.ac.id
ensiklopedia.kemdikbud.go.id
btkp-diy.or.id
nasional.kompas.com (Penulis : Dimas Jarot Bayu | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.