KULON PROGO, KOMPAS.com – Banjir menggenangi ruas jalan nasional Wates-Purworejo, di Pedukuhan Sidatan, Kalurahan Kalidengen, Kapanewon Temon, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Banjir berasal dari luapan kali dekat jembatan kereta bandara yang berada di atas jalan nasional.
Terlihat air menggenangi jalan utama lintas provinsi itu. Diketahui, jalan ini dilintasi kendaraan menuju Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA). Lokasinya sekitar 5 kilometer atau sembilan menit dari YIA.
“Saat ini belum surut. Bahkan semakin banyak datang air,” kata Agus Purwidodo, warga yang melintas di sana dan hendak menuju Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Senin (7/11/2022), sekitar pukul 18.20 WIB.
Baca juga: Hujan Deras, 2 Teras Gedung RSJ Ghrasia Sleman Tergenang Air
Banjir menyusul hujan deras yang mengguyur Temon pada pukul 16.30 WIB. Kali yang ada tidak mampu menampung air dari perbukitan Kaligintung dan Kulur.
Kasus seperti ini bukan yang pertama. Pasalnya, setiap kali hujan deras dan durasi lama, banjir selalu menutup jalan nasional tersebut.
“Sekarang tinggi air sudah selutut,” kata Agus.
Banjir tersebut membuat jalan nasional itu macet. Kendaraan melintas satu per satu dari dua arah.
“Harus satu satu, takut terbawa ke Selatan,” kata Agus.
Lurah Kalidengen, Sunardi mengungkapkan, air meluap dari Utara masuk ke wilayah warga di Selatan jalan nasional. Air merendam separuh dari pedukuhan Sidatan di Kalurahan Kalidengen. Ia memperkirakan, di sana ada 50 kepala keluarga.
Warga tidak evakuasi karena sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Dia menilai belum ada langkah serius dari instansi terkait dalam menangani banjir tersebut.
“Sudah terbiasa. Meluap ya mau evakuasi gimana,” kata Sunardi di ujung telepon.
Lurah Sunardi mengaku sudah berulangkali mengusulkan jalan keluar untuk pelebaran jembatan agar air bisa mengalir lebih lancar. Selama lima tahun menyuarakan usulan, harapannya belum ada kelanjutannya.
“Sudah mengusulkan sampai periode kedua saya ini,” kata Sunardi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.