Selain itu, berdasarkan data pemantauan masih ada suplai magma dari dalam. Hal itu ditunjukan dengan data masih tingginya kegempaan di Gunung Merapi.
Baca juga: Gunung Merapi 5 Kali Keluarkan Guguran Lava Selama Sepekan
"Kegempaan masih tinggi. Kalau kita lihat dari laporan mingguan itu sekitar 40an kali per hari, itu jumlah yang signifikan. Gempa vulkanik yang berasal dari dalam gunung, jadi kita sebut gempa internal. Ini ada banyak. Ada gempa VTA, ada gempa VTB, ada gempa MP. Itu jumlahnya secara total itu sekitar 40 kali per hari," tandasnya.
Agus Budi mengungkapkan deformasi Gunung Merapi sampai saat ini masih berlanjut. Data deformasi ini juga menjadi petunjuk bahwa masih adanya suplai magma dari dalam.
"Yang menunjukan adanya suplai itu adanya deformasi, deformasi dari gunung (Merapi) masih berlanjut. Sebagai informasi total deformasi ini cukup signifikan sampai 15,5 meter sampai saat ini sejak Juni 2020, sejak sebelum status Siaga," tegasnya.
Dari data-data itulah, sampai dengan saat ini BPPTKG masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi dalam status Siaga.
"Jadi itulah kenapa kemudian kita pertahankan status Siaga ini sampai dengan dua tahun ini," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.