Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Murid di Sleman Diduga Diintimidasi, Dinas Pendidikan Sleman Pertemukan dengan Kepsek

Kompas.com - 03/11/2022, 15:48 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman mempertemukan wali murid berinisial DES dengan pihak sekolah SDN Purwomartani.

Pertemuan ini untuk menyelesaikan peristiwa dugaan intimidasi yang dialami oleh DES seorang wali murid SDN Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman.

Mediasi ini digelar di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Hadir dalam mediasi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, kepala sekolah, wali murid berinisial DES dan komite sekolah. Wali murid berinisial DES hadir dengan didampingi oleh dua orang.

Baca juga: Dapat Intimidasi karena Meneruskan Pesan di Grup WA, Wali Murid SDN di Sleman Lapor ke Ombudsman

Pendamping DES, Yuliani yang juga sebagai Ketua Persatuan Orang Tua Peduli Pendidikan mengatakan pertemuan digelar untuk klarifikasi.

"Pertemuan pagi ini hanya klarifikasi ya, dari dua belah pihak," ujar Pendamping DES, Yuliani saat ditemui usai pertemuan di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Kamis (3/11/2022).

Yuliani menyampaikan, di dalam pertemuan mengajukan dua poin tututan. Sehingga dirinya belum bersedia menandatangani kesepakatan.

"Saya belum mau menandatangani kesepakatan, karena saya masih punya tuntutan dua. Untuk diganti PJ (kepala sekolah) nya supaya kondusif dan komitenya," ucapnya.

Baca juga: Ada Dugaan Intimidasi Wali Murid di Sleman, Dinas Pendidikan Akan Mediasi dengan Kepsek

Menurut Yuliani, ketua komite di sekolah tersebut sudah menjabat cukup lama yakni selama 15 tahun. Selain itu, anak dari ketua komite juga sudah tidak bersekolah di SDN tersebut.

"Komitenya sudah 15 tahun dan sudah tidak punya anak di situ, di dalam undang-undangnya hanya tiga tahun. Supaya lebih kondusif," urainya.

Selain itu, Yuliani meminta Dinas Pendidikan agar menjamin anak dari DES bisa tetap sekolah dengan nyaman dan tidak ada gangguan.

"Saya minta Bapak Kepala Dinas Pendidikan untuk menjaga putra putrinya (Ibu DES), jangan sampai diintimidasi juga," jelasnya.

Yuliani mengungkapkan, saat ini sedang proses pendampingan untuk mengembalikan psikis dari DES.

"Mohon doanya saya bisa mendampingi psikisnya, sehingga Dia bisa seperti semula. Soal psikis ini memang tidak mudah, Dia sampai dingin, ketakutan, tadi dia mau menyampaikan saja tidak berani," ucapnya.

Terkait dengan proposal pembangunan sarana dan prasarana sekolah, Yuliani meminta agar dibatalkan. Sebab proposal tersebut sudah menjadi polemik.

"Menurut saya karena sudah menjadi polemik yang tidak baik seharusnya dicabut, dibatalkan. Menunggu nanti kepala sekolah yang baru, dibicarakan dulu dan itu sifatnya tidak mengikat, bagi yang tidak menyumbang pun tidak bermasalah dan tidak boleh diintimidasi," tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana menuturkan pertemuan dua pihak ini untuk menyelesaikan permasalahan.

"Hari ini kami mempertemukan dua pihak, biar permasalahan ini segera selesai tidak terjadi miskomunikasi lagi. Karena kita ingin jangan sampai hal ini mengganggu pembelajaran anak-anak," ujar Ery Widaryana.

Ery menyampaikan terkait dengan proposal pembangunan sarana dan prasarana sekolah ditangguhkan terlebih dulu.

"Intinya masyarakat orang tua itu boleh menyumbang, namanya boleh atau dapat sehingga tidak mengikat dan seandainya tidak menyumbang pun tidak apa-apa. Jadi digunakan secara transparan dan itu memang harus dimusyawarahkan," jelasnya.

Pembelajaran di SDN, lanjut Ery, diharapkan berjalan dengan normal. Kemudian Ery juga menjamin anak dari DES belajar seperti biasa dan mendapatkan pelayanan yang sama dengan siswa yang lain.

"Pembelajaran pulih kembali dan putra-putrinya (DES) juga kita jamin. Pasti mendapatkan pelayanan yang sama dengan teman yang lain," tegasnya.

Ery mengungkapkan, untuk kepala sekolah memang akan diganti. Saat ini tinggal menunggu prosesnya saja.

Menurut Ery kalau PJ kepala sekolah langsung diganti akan kerepotan karena kaitannya akhir tahun yang harus membuat laporan pertanggungjawaban dana BOS dan lain-lain.

"Untuk yang kepala sekolah PJ memang kami enggak usah dituntut pasti akan kita ganti, kita tinggal menunggu saja. Ini kan banyak sekolah SD di Sleman itu yang kosong (kepala sekolah) kita sudah mengusulkan ke bupati, nanti begitu palantikan pasti ganti," urainya.

Mengenai komite sekolah, tambah Ery, akan dikoordinasikan. Sebab, komite kewenangan dari sekolah.

"Komite nanti kita koordinasikan, itu kalau memang sudah tidak memenuhi syarat ya kita mohon sekolah yang mengganti karena itu kewenangan sekolah. Tapi akan kita sampaikan," ucapnya.

Sementara itu, PJ Kepala Sekolah SDN Purwomartani Lasini  menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua siswa. Peristiwa yang terjadi, menjadi pembelajaran.

"Jika dianggap salah, kami mengakui dan minta maaf. Kami tidak akan mengulangi lagi, ini menjadi pembelajaran kami," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang wali murid salah satu SDN di Kalasan, Kabupaten Sleman berinisial DES diduga mendapat tindakan intimidasi.

DES diduga mendapatkan intimidasi setelah bertanya dengan meneruskan pesan yang diterimanya dari orang tidak dikenal terkait proposal pembangunan sarana prasarana sekolah senilai Rp 300 juta di WhatsApp grup (WAG) paguyuban sekolah.

Wali murid ini kemudian melaporkan apa yang dialaminya ke Ombudsman RI perwakilan DI Yogyakarta (DIY) pada Senin (31/10/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

7 Peristiwa Sejarah di Yogyakarta, Ada Geger Sepoy dan Peristiwa G30S

7 Peristiwa Sejarah di Yogyakarta, Ada Geger Sepoy dan Peristiwa G30S

Yogyakarta
Enam Hari Pendaftaran Seleksi PPPK Dibuka, Pelamar di Gunungkidul Masih Minim

Enam Hari Pendaftaran Seleksi PPPK Dibuka, Pelamar di Gunungkidul Masih Minim

Yogyakarta
Cerita Sentot Terima Ganti Rugi Rp 10 M dari Proyek 'Underpass' Palang Joglo Solo

Cerita Sentot Terima Ganti Rugi Rp 10 M dari Proyek "Underpass" Palang Joglo Solo

Yogyakarta
Cerita Warga Cari Air di Pinggir Sungai Ngrawu Gunungkidul, Butuh 2 Minggu Selesaikan 1 Sumur

Cerita Warga Cari Air di Pinggir Sungai Ngrawu Gunungkidul, Butuh 2 Minggu Selesaikan 1 Sumur

Yogyakarta
Ketagihan Gim 'Online', Pelaku Curi Isi Kotak Amal Rumah Makan Tetangga

Ketagihan Gim "Online", Pelaku Curi Isi Kotak Amal Rumah Makan Tetangga

Yogyakarta
Stadion Maguwoharjo Sleman Bakal Direnovasi

Stadion Maguwoharjo Sleman Bakal Direnovasi

Yogyakarta
Sederet Fakta Kasus Siswa Bacok Guru di Sekolah, Pelaku Sempat Ucapkan Salam

Sederet Fakta Kasus Siswa Bacok Guru di Sekolah, Pelaku Sempat Ucapkan Salam

Yogyakarta
Sempat Kabur, Siswa Pembacok Guru di Demak Ditangkap di Rumah Kosong

Sempat Kabur, Siswa Pembacok Guru di Demak Ditangkap di Rumah Kosong

Yogyakarta
Terdakwa Kasus Mafia Tanah Dituntut 8 Tahun Penjara, Ini Kata Sultan Hamengku Buwono X

Terdakwa Kasus Mafia Tanah Dituntut 8 Tahun Penjara, Ini Kata Sultan Hamengku Buwono X

Yogyakarta
TikTok Shop Dilarang Pemerintah, Pengguna Kecewa dan Khawatirkan Barang Pesanan

TikTok Shop Dilarang Pemerintah, Pengguna Kecewa dan Khawatirkan Barang Pesanan

Yogyakarta
2 Pengendara Motor Berbenturan di Jalan Bantul, 1 Tewas, 2 Luka Berat

2 Pengendara Motor Berbenturan di Jalan Bantul, 1 Tewas, 2 Luka Berat

Yogyakarta
Pengacara Gadungan Ditangkap, Terbitkan Akta Cerai Palsu, Terungkap Saat Dicek di Pengadilan Agama

Pengacara Gadungan Ditangkap, Terbitkan Akta Cerai Palsu, Terungkap Saat Dicek di Pengadilan Agama

Yogyakarta
Kekeringan di Bukit Menoreh, Warga Bikin Kolam dari Terpal Tampung Bantuan Air Bersih

Kekeringan di Bukit Menoreh, Warga Bikin Kolam dari Terpal Tampung Bantuan Air Bersih

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 26 September 2023: Siang Hingga Sore Cerah

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 26 September 2023: Siang Hingga Sore Cerah

Yogyakarta
Petugas Cari Wanita yang Diduga Alami Depresi dan Lempari Pengendara Pakai Batu di Semarang

Petugas Cari Wanita yang Diduga Alami Depresi dan Lempari Pengendara Pakai Batu di Semarang

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com