Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja di DIY Menjerit Sulit Beli Rumah, Pemerintah DIY Sebut Tak Ada Program Rumah Murah

Kompas.com - 01/11/2022, 17:25 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Upah Minimum Provinsi (UMP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikeluhkan oleh para pekerja karena dinilai masih rendah dan membuat para pekerja tak bisa membeli rumah.

Terkait permasalahan ini, Pemerintah DIY memastikan tak ada program perumahan murah bagi para pekerja di DIY.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY Anna Rina Herbranti menjelaskan, saat ini masih belum ada program khusus perumahan bagi pekerja di DIY.

Baca juga: Strategi Pekerja di Yogyakarta Siasati Pengeluaran Setelah BBM Naik

Menurut dia, program terkait perumahan saat ini di DIY hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin yakni melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

"RTLH ada 2 satu program peningkatan, satunya program pembangunan baru. Khusus untuk buruh tidak ada kecuali buruh itu terdata bahwa dia miskin," katanya saat dihubungi, Selasa (1/11/2022).

Ia menjelaskan, bagi buruh yang tergolong miskin dapat mengakses dengan cara pertama yakni diusulkan oleh kelurahannya. Biasanya kelurahan memiliki data dari kabupaten by name by adress dari data tersebut pihaknya lalu melakukan pengecekan.

"Kita cek nah ini kalau rusak berat itu nanti pembangunan baru tapi kalau hanya rusak sederhana perbaikan saja. Kita ada istilah juga aladin, atap lantai dinding kondisinya seperti apa. Yang mau kita galakkan itu selama ini kan pembangunan RTLH," katanya.

Lalu, lanjut Anna, ada juga program bernama prasarana umum (PSU) dengan membangun di beda lokasi, tak hanya rumahnya yang dibangun tetapi juga lingkungannya.

"Misalnya tadi jambannya belum ada kita buatkan jambannya, misal air bersihnya belum kita buatkan di situ kalau di kelurahan sudah ada pamsimas ya nanti kita menggunakan itu termasuk jalan lingkungannya," ujar dia.

Baca juga: Serikat Buruh Minta UMK Naik Jadi Rp 4 Juta, Ini Tanggapan Pemprov DIY

Ia menegaskan tidak ada program rumah subsidi yang melalui Pemerintah DIY, yang ada hanya program RTLH. Jika pembangunan baru RTLH, Pemerintah DIY menyiapkan anggaran sebesar Rp 50 juta.

"Dari kami pembangunan baru dari anggaran hanya Rp 50 juta tapi dari mereka sudah harus siap dengan pondasinya sudah ada lahannya pun sudah ada yang milik mereka sendiri jadi harus seperti itu," paparnya.

Sebelumnya, salah satu pekerja Trisni Suwartiningsih (29) yang bekerja di salah satu toko modern di DI Yogyakarta, gaji pokok tiap bulannya sebesar Rp 2 juta rupiah terpaut sedikit dari UMP DI Yogyakarta masih merasakan beratnya hidup sebagai pekerja di DI Yogyakarta ini.

Menurut dia UMP di Yogyakarta belum bisa memenuhi kebutuhan.

"Belum, apalagi sekarang BBM naik diiringi harga bahan pokok yang merangkak naik. Belum lagi ada sumbangan," katanya saat dihubungi, Senin (31/10/2022).

Untuk memenuhi kebutuhannya dia harus memutar otak agar bisa bertahan dengan gaji yang pas-pasan atau bahkan kurang, dengan cara menitip dagangan kerupuk di kantin karyawan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com