Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Siaran Digital, Kominfo Bagikan 5.914 STB ke Warga Kota Yogyakarta

Kompas.com - 31/10/2022, 13:26 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi Informasi dan Informatika (Kominfo) membagikan sebanyak 5.914 set top box (STB). Pembagian ini menyusul penghentian siaran tv analog serentak di tujuh kota yakni Jakarta, Bekasi, Cirebon, Yogyakarta, Semarang, Bandung, dan Mataram selama dua hari 29-30 Oktober 2022.

Kepala Diskominfo DIY Hari Edi Tri Wahyu Nugroho mengatakan, masyarakat sudah paham akan adanya peralihan atau migrasi dari TV analog ke TV Digital. Bahkan menurutnya, masyarakat tidak sekadar memahami tapi telah siap untuk bermigrasi ke TV Digital.

"Tetapi tetap diperlukan kolaborasi untuk terus menerus melakukan sosialisasi dan edukasi seperti saat ini," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Kisah Penjual TV Analog Bertahan dari Gempuran TV Digital, Diobral Rp 200.000 Agar Laku

Dia menambahkan  dalam proses migrasi tersebut masyarakat tidak perlu membeli perangkat televisi baru, melainkan cukup melengkapinya dengan set top box (STB). Kecuali jika perangkat televisinya sudah mendukung Smart TV maka hanya tinggal melakukan penyetelan.

Khusus penyediaan STB, pemerintah bahkan telah menggencarkan pendistribusian bagi masyarakat kurang mampu.

"Pemerintah kabupaten dan kota di DIY pun telah bergerak cepat mendistribusikan ke penerima. Khusus di Kota Yogya terdapat 5.914 keluarga yang telah diberikan STB," papar dia.

Sementara Ahli Muda Analis Kebijakan Wakil Pokja Anez Regulasi Penyiaran, Adityawarman, mengatakan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi_terkait transformasi digital telah diimplementasikan secara menyeluruh.

Pasalnya dalam era saat ini transformasi digital sangat dibutuhkan. Salah satu pilar dari trasformasi digital itu adalah percepatan peningkatan infrastruktur dan perluasan infrastruktur.

"Salah satu kunci dari infrastruktur itu adalah ketersediaan frekuensi dengan TV Digital ini," tandas Aditya.

Teknologi TV Digital sangat luar biasa dalam satu kanal televisi. Ia menambahkan yang menjadi daya tarik dan manfaat bagi masyarakat adalah kontennya lebih banyak. Masyarakat bisa menonton televisi dengan banyak pilihan dan variasi.

Baca juga: TV Analog Dimatikan Tahun Ini, Kominfo Masih Siapkan Sarana untuk TV Digital

"Teknologi dari TV Digitalnya pun membuat gambar menjadi lebih jernih," imbuhnya.

Ketua Komisi Penyiaran Daerah Indonesia (KPID) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dewi Nurhasanah menambahkan meningkatnya teknologi TV digital harus diimbangi dengan peningkatan kualitas konten siaran.

Dirinya berharap masyarakat tidak hanya diberikan banyak ragam pilihan siaran serta kualitas gambar yang bagus. Namun menurutnya tetapi kualitas konten jugajauh lebih penting.

"Dengan begitu, keberadaan TV digital mampu menjadi media yang mencerdaskan masyarakat di samping ajang mencari hiburan yang bermanfaat," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com