Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa Timor Leste di Yogyakarta Sempat Kabur ke Riau

Kompas.com - 21/10/2022, 13:57 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku penganiayaan hingga mengakibatkan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) warga negara Timor Leste tewas sempat kabur ke Riau.

KBO Satreskrim Polresta Yogyakarta Ipda Febrianta menjelaskan, pelaku bernama Oktavianus Seran alias Viky sempat melarikan diri ke Dumai, Riau.

"Tersangka pergi dari Yogyakarta, kita amankan di Kota Dumai, Riau," katanya, Jumat (21/10/2022).

Baca juga: Polresta Yogyakarta Amankan 1 Pelaku Penganiayaan yang Menewaskan Mahasiswa Timor Leste

Ia menjelaskan peran dari Viky ini merupakan pelaku utama penganiayaan yakni dengan melakukan tusukan kepada korban bernama Edilson.

"Tersangka ini peran utama, melakukan penusukan," kata dia. Untuk tersangka lain Polresta Yogyakarta masih melakukan pengejaran.

Dalam kasus ini Polresta Yogyakarta mengamankan barang bukti berupa pakaian, motor, hingga sebilah pedang.

"Untuk tersangka lain masih dalam proses pengembangan," ujar Febrianta.

Viky disebut sebagai pelaku utama yang menganiaya Edilson Henrique Lopez, mahasiswa UAD yang berasal dari Timor Leste, beberapa waktu lalu.

KBO Satreskrim Polresta Yogyakarta Ipda Febrianta menjelaskan, Viky datang ke toko modern berjejaring bertujuan untuk membackup rekannya yang akan menarik sebuah mobil.

Baca juga: Motif Pengeroyokan Mahasiswa Timor Leste di Yogyakarta, Salah Paham karena Saling Tatap, Ini Kronologinya

Lalu rombongan korban sejumlah 4 orang sudah berada di dalam toko berjejaring ini bertatapan dengan rombongan Viky, dan rombongan korban lanjut nongkrong di depan toko berjejaring.

Kemudian ada satu orang yang menanyakan kepada rombongan korban ada permasalahan apa, dan saat itu oleh rombongan korban dijawab bahwa rombogan pelaku bukanlah temannya.

"Selanjutnya rombongan korban bertanya kepada rombongan pelaku ada masalah apa sebenarnya dan dijawab oleh rombongan pelaku ada masalah perihal mobil," Jelas Febrianta, Jumat (21/10/2022).

Setelah beberapa saat kemudian rombongan laki-laki yang ada di halaman toko berjejaring pergi dan membubarkan diri dan Debt Collector tidak jadi melakukan penarikan mobil serta permasalahan tarik-menarik mobil selesai.

"Selanjutnya di Indomaret Jalan HOS Cokroaminoto Kec. Tegalrejo Kota Yogyakarta tinggal rombongan Pelapor bersama dengan teman temannya nongkrong di halaman Indomaret," ujar dia.

Lanjut Febrianta, beberapa saat kemudian setelah rombongan debt collector dan rombongan pemilik mobil pergi, sekitar pukul 00.25 WIB tiba-tiba datang rombongan laki-laki dengan mengendarai sekitar 5 (lima) sepeda motor berbonceng-boncengan langsung berhenti diseberang jalan depan Indomaret.

Baca juga: Polisi Identifikasi 2 Terduga Pelaku Pengeroyokan yang Menewaskan Mahasiswa Timor Leste

"Selanjutnya salah satu orang dari rombongan tersebut berteriak ke arah rombongan korban dan teman-temannya dengan kata-kata 'Woy Anjing," kata dia.

Kemudian rombongan laki-laki tersebut langsung turun dari sepeda motor dan mengeluarkan senjata tajam yang dibawa, kemudian menyerang rombongan korban.

"Atas serangan dari rombongan laki-laki tersebut, maka rombongan korban langsung bubar berpencar yaitu ada yang masuk kedalam Indomaret dan ada yang lari masuk ke gang samping Indomaret dengan maksud untuk sembunyi," papar dia.

Beberapa saat setelah melakukan penyerangan, rombongan laki-laki yang melakukan penyerangan pergi meninggalkan lokasi toko berjejaring. Lalu tak lama kemudian datang petugas Kepolisian di Jalan HOS Cokroaminoto Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta.

Rombongan pelapor pun akhirnya berani untuk keluar dari persembunyian dan berkumpul kembali di halaman toko berjejaring.

"Namun korban Edilson Henrique Lopes tidak terlihat sehingga rombongan korban bersama dengan petugas Kepolisian mencari Edilson di dalam gang selatan Indomaret. Selanjutnya Petugas Kepolisian bersama dengan teman-teman pelapor menemukan Edilson sedang duduk telungkup sambil memegangi bagian dada sebelah kanan dan terlihat tubuhnya bersimbah darah," Jelas Febrianta.

Baca juga: Polresta Yogyakarta Periksa 10 Saksi dalam Kasus Pengeroyokan WN Timor Leste

Lalu Henrique dibawa oleh petugas Kepolisian ke Rumah Sakot Ludiro Husodo dan dinyatakan meninggal dunia.

Febri menjelaskan bahwa modus dari pengeroyokan adalah karena saling tatap sehingga mengakibatkan salah paham. "Modusnya salah paham, karena saling tatap," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Yogyakarta
Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Yogyakarta
Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com