YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Sebanyak tiga orang tewas diduga setelah mengkonsumsi miras oplosan di Padukuhan Puton, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Bantul, DI Yogyakarta, dalam persiapan pernikahan.
Ketua RT 07 Puton, Kirmanto mengatakan, 5 orang yang mengonsumsi miras saat persiapan pernikahan adik salah satu korban meninggal yakni DK, pada Kamis (13/10/2022) malam.
"Masih sekeluarga itu. Ada kakak beradik dan keponakan-keponakan," kata Kirmanto saat dihubungi melalui telepon Senin (17/10/2022).
Baca juga: 3 Warga di Bantul Tewas Diduga gara-gara Tenggak Miras Oplosan, Sempat Pingsan dan Mengeluh Sakit
Dia mengaku tidak mengetahui miras apa yang dikonsumsi, hanya saja Kirmanto mendengar miras jenis oplosan.
"Malamnya itu jam berapanya saya kurang tahu. Terus pada itu beli minuman itu. Tapi katanya cuma dioplos sendiri saya kurang paham," kata dia.
Baca juga: Diduga Mengonsumsi Miras Oplosan, Dua Warga Bantul Tewas
Tidak ada reaksi yang berarti seusai menenggak miras itu, IR yang meninggal dan beralamat di Kapanewon Imogiri pun bekerja.
MI dan DK seharian tidur karena mengeluh pusing dan mual. Bahkan disuruh periksa oleh keluarganya tidak mau.
Kirmanto menduga orangtua para korban tidak mengetahui aktivitas mereka mengkonsumsi miras. Bahkan beberapa temannya mengira sakit asam lambung biasa.
"Kejadiannya itu Mas Ihsan (MI) itu tahu-tahu di bawa ke rumah sakit. Pagi itu (Sabtu 15 Oktober 2022) jatuh mau ke kamar mandi pingsan dibawa ke rumah sakit," kata dia.
Sabtu siang, MI dinyatakan meninggal dunia di usia 23 tahun. Saat tahlilan kematian MI, DK terus muntah oleh temannya dibawa ke rumah sakit.
Namun, DK yang masih berusia 24 tahun itu dinyatakan meninggal dunia pada Minggu 16 Oktober 2022 pagi.
Dijelaskannya, IR mengeluh sakit pada hari Minggu 16 Oktober 2022. Saat itu nafasnya sesak dan matanya sudah kabur.
Kirmanto langsung melarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan medis. Saat ditangani, IR muntah dan akhirnya meninggal Minggu malam.
Menurut dia, para korban sebagai pemuda cukup ramah dan tidak pernah membuat ulah di kampung halamannya.
"Ramah-ramah semua itu. Kalau di kampung baik sopan santun," kata dia.
Untuk pernikahan tetap dilaksanakan meski dalam keadaan suasana berduka cita.
"Iya adiknya tetap menikah, adiknya laki-laki. (Pemakaman) sebelum adiknya menikah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.