YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur dan Wakil Gubernur DI Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paduka Paku Alam X disebut mendapat pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah pelantikan.
Berdasarkan keterangan pemerintah provinsi, pesan dari Jokowi supaya gubernur dan wakilnya mengendalikan inflasi dan mengantisipasi kebutuhan pangan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan untuk pangan, Pemerintah DIY berencana melakukan operasi pasar agar tidak terjadi lonjakan harga pangan. Operasi pasar dilakukan dengan melibatkan Disperindag, Biro Ekonomi, BI, dan Bulog.
Baca juga: Jokowi Lantik Sri Sultan Hamengku Buwono X Jadi Gubernur DIY 2022-2027
Selain melakukan operasi pasar, Pemerintah DI Yogyakarta ke depan akan melakukan pemetaan stok pangan yang ada di DIY.
"Bantul punya beras, Sleman cabai, Kulon Progo bawang merah misalnya, maka kita hitung betul supaya kita bisa melakukan penggeseran distribusi kalau memang diperlukan. Kita akan distribusi substitusi untuk stok-stok itu untuk kebutuhan sesama DIY supaya jangan terjadi kelebihan produk itu dibutuhkan di DIY justru dibawa keluar," jelas Aji, Rabu (12/10/2022).
Angka inflasi di DI Yogyakarta saat ini berada di sekitar 5 persen. Pemerintah DIY bakal terus mengendalikan agar tidak berlebihan termasuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.
Sekarang pertumbuhan ekonomi di DIY sudah mulai terdongkrak dari sektor pendidikan dan juga sektor pariwisata, usaha kuliner menjadi satu di antara jenis usaha yang terdongkrak signifikan dengan dua sektor ini.
"Penyediaan makan minum cukup tinggi di DIY terutama untuk meladeni wisatawan hotel dan lainnya juga di warung, restoran. Nilai ekspor kita juga makin hari makin banyak. Mudah mudahan yang bisa mendorong ekonomi kita nanti," ujar dia.
Sektor ekspor andalan Pemerintah DIY adalah pertanian, sandang, dan produk kayu seperti furnitur.
Baca juga: Gubernur dan Wakil Gubernur DIY Dilantik, Ini Catatan dari DPRD DIY dan Serikat Pekerja
"Ekspor kita yang coba kita genjot dari komoditas pertanian juga yang berjalan baik berkaitan dengan sandang produk kayu kerajinan furnitur cukup tinggi," kata dia.
Aji menekankan bahwa tidak semua produk pertanian diekspor, mengingat produk pertanian juga dibutuhkan untuk masyarakat di DIY.
"Yang kita ekspor kan misalnya kaya gula semut. Bukan pangan produk pertanian ya salak juga cukup tinggi itu kan nggak menganggu kebutuhan daerah," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah dilantik pada hari Senin (10/10/2022). Setelah pelantikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ungkapkan ada 4 program prioritas pada masa jabatan 2022 hingga 2024.
Sultan menjabarkan terdapat 4 program prioritas untuk masa jabatan 2022-2024 yakni soal kemiskinan, ketimpangan wilayah, kecukupan pangan, dan lingkungan.
Baca juga: Jelang Pelantikan Gubernur DIY, Buruh Beri Rapor Merah pada Sultan HB X, Dianggap Gagal Sejahterakan
Sultan menjabarkan untuk kecukupan pangan Pemerintah DIY telah melakukan kontrak dengan para petani dari kontrak tersebut didapatkan luasan lahan pertanian sebesar 35 ribu hektar untuk ditanam tanaman pangan.
"Kontraknya sampai 10 tahun dan bisa diperpanjang. Petani dalam 35 ribu hektar itu harus ditanamai untuk pangan khususnya beras," jelas Sultan, Senin (10/10/2022).
Lanjut Sultan jika petani hendak menjual tanahnya hal itu diperbolehkan tetapi, bupati setempat wajib mencari penggantinya. Contoh, jika yang dijual seluas 2 hektar sebelum tanah dilepas pemerintah kabupaten wajib mengganti sebesar 2 hektar.
"Jadi 35.000 hektar tidak boleh berkurang sehingga ptoses seperti itu dilakukan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.