YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Ratusan hektar lahan cabai milik petani terendam air di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Hujan deras beberapa hari terakhir menyebabkan petani terancam gagal panen.
"Kebetulan saya juga tahu kondisinya, dan terbesar itu (lahan cabai) di sisi selatan. Untuk total lahan cabai yang tergenang air ada itu lebih dari 100 hektar," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo saat dihubungi wartawan melalui telepon Selasa (11/10/2022).
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, 20 Hektar Cabai Merah Gagal Panen Raya karena Tergenang Banjir
Dijelaskannya, lahan cabai tergenang air pada bagian akar karena selokan tidak mampu menampung debit air.
"Jadi bukan terendam sampai atas," kata dia.
Joko mengatakan, untuk penanganan, melihat cuaca ke depannya, karena jika dibuang akan sulit mencari lokasi pembuangan.
Musuh utama cabai selain hama dan penyakit adalah curah hujan tinggi menyebabkan tanaman cabai layu kemudian mati.
"Disedot pompa kita kalah, buangannya kan repot itu," kata dia.
Baca juga: Mendag: Harga Cabai dan Bawang di Bali Lebih Stabil Dibanding di Jawa
Salah seorang petani cabai di Kapanewon Kretek, Bantul, Kismanto mengatakan, air menggenang karena hujan beberapa hari terakhir.
Genangan air karena dari selokan tidak bisa langsung ke sungai.
Para petani melihat tanaman cabai hijau besar yang sudah siap panen ini daunnya mulai layu dan menguning.
Untuk cabai siap panen juga mulai rontok yang merupakan tanda awal tanaman cabai akan mati.
"Semua itu karena ketinggian lahan dengan sungai lebih tinggi sungainya, sehingga luapan air tidak bisa dibuang dan terus menggenangi lahan cabai sampai sekarang," kata Kismanto.
Dikatakannya, tanaman cabai masih bisa bertahan di genangan hanya satu hingga dua hari. Jika lebih dari itu, maka bisa dipastikan akan mati.
Untuk saat ini dirinya bersama petani lainnya hanya bisa berharap cuaca membaik, sehingga tanaman bisa diselamatkan.
"Cabai tetap dipanen kualitasnya buruk dan hanya dihargai sangat murah oleh pedagang, seperti Rp 2.500 per kilogram," kata Kismanto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.