Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pelantikan Gubernur DIY, Buruh Beri Rapor Merah pada Sultan HB X, Dianggap Gagal Sejahterakan

Kompas.com - 07/10/2022, 14:47 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ulang tahun Kota Yogyakarta ke-266 pada tanggal 7 Oktober hampir berbarengan dengan pelantikan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tanggal 10 Oktober 2022 nanti.

Kedua momen tersebut mendapatkan kritikan dari Sekjen DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irsyad Ade Irawan.

Iryad menyampaikan beberapa catatan terkait kedua momentum tersebut.

Baca juga: “Mestinya Pak Ganjar Paham Kalau Buruh Jateng Sangat Miskin

 

Pertama, terkait dengan pelantikan Gubernur DIY pada 10 Oktober 2022. 

Menurut dia, selama menjabat Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X belum mampu mengangkat kesejahteraan buruh di DIY.

"Dalam pidato penetapan/pengukuhan Gubernur DIY 2017-2022, ia (Sultan) memberi judul: Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan Martabat Jogja. Buruh di DIY merasa bahwa sepanjang 2017-2022 belum termuliakan martabatnya. Apa sebab? Karena gubernur menetapkan upah yang murah selama 5 tahun tersebut," ucap dia saat dihubungi, Jumat (7/10/2022).

Lanjut Irsyad, defisit ekonomi bagi buruh di DIY sudah terjadi selama 3 sampai dengan 4 tahun belakang. Penyebabnya, menurut Irsyad, pengupahan selalu di bawah survei kebutuhan hidup layak (KHL).

"Sebagai contoh UMK Kota Yogya 2021 adalah sebesar Rp 2.069.530, sedangkan hasil survei menemukan angka hidup layak adalah Rp 3.067.048. Artinya ada defisit ekonomi Rp 997.518," papar Irsyad.

Baca juga: Buruh Purworejo Sesalkan UMK 2022 Hanya Rp 6.000, Minta Kenaikan Layak di UMK 2023

Melihat pengupahan dan pemberantasan kemiskinan seperti itu, dia memberikan rapor merah kepada Gubernur DIY.

"Bahwa tujuan pidato Gubernur 2017-2022 untuk meningkatkan martabat manusia Yogya tidak tercapai," ucap dia.

Ia berharap ke depan Gubernur DIY dapat merealisasikan kemuliaan martabat manusia Yogya secara konkret, menaikkan upah buruh sesuai KHL.

Merealisasikan secara konkret fungsi sosial tanah (Sultan Ground) SAG dan (Pakualaman Ground) PAG  pembangunan perumahan buruh yang terjangkau.

Realisasi konkret tujuan keistimewaan DIY, yakni mewujudkan ketenteraman warga DIY dengan menghapus sistem kerja kontrak dan outsourcing yang meresahkan.

"Realisasi konkret tujuan keistimewaan DIY, kemakmuran warga DIY, dengan mengalokasikan Danais dan APBS untuk program kesejahteraan rakyat memberikan bantuan permodalan dan pendampingan bagi koperasi buruh," ucap dia.

Lalu, terakhir, membuat jaminan sosial daerah istimewa.

Irsyad juga memberikan catatan ulang tahun Kota Yogyakarta pertama yakni pembangunan dan pemerataan kesejahteraan tidak hanya berfokus pada sumbu filosifis.

"Jargon dan romantisasi Kota Yogyakarta harus dibarengi dengan perbaikan upah, revisi UMK Kota Yogya sesuai KHL," kata Irsyad.

Ia menambahkan Pemerintah Kota Yogyakarta lebih banyak program perlindungan kepada pekerja atau buruh yang bekerja di hotel, terutama  soal kontrak atau status kerja dan kerja lembur

"Penggunaan Danais untuk program-program kesejahteraan sosial. Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan, lebih banyak mengalokasikan beasiswa hingga universitas," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com