Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Volume Musik Keras, Lima Orang Dianiaya hingga Ditusuk

Kompas.com - 07/10/2022, 13:44 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian di Sleman, DI Yogyakarta, menangkap tiga orang setelah menganiaya lima korbannya, karena mereka keberatan dengan suara musik yang keras dari kamar pelaku.

Tiga orang pelaku yang ditangkap dalam peristiwa ini, yakni AN (27), HY (27), dan LS (31). Ketiganya berasal dari Bengkulu.

KBO Satreskrim Polresta Sleman Ipda M Safiudin, mengatakan peristiwa terjadi pada 26 September 2022 sekitar pukul 24.10 WIB.

Baca juga: 6 Penumpang Angkot di Sumedang Ditusuk Perempuan Diduga ODGJ

"TKP ada di Beteng di sebuah rumah kos di Dusun Beteng, Tridadi, Sleman. Dalam peristiwa ini ada 5 orang korban yang mengalami kekerasan, tiga diantaranya mengalami luka tusuk," ujar M Safiudin dalam jumpa pers di Mapolresta Sleman, Jumat (7/10/2022).

Safiudin menjelaskan awalnya pada 25 September 2022 malam, para korban datang ke tempat kos milik salah satu korban. Saat itu di kamar kos sebelah sedang berkumpul para pelaku.

"Para pelaku saat itu memutar musik dengan sangat keras," ungkapnya.

Mendengar volume musik yang keras, salah satu korban datang untuk mengingatkan. Korban meminta agar volume musik dikecilkan.

"Salah satu korban menegur mengatakan 'bang musiknya terlalu keras bisa dikecilin'. Salah satu pelaku mengatakan kecilkan saja sendiri," tuturnya.

Korban kemudian mengecilkan volume. Namun salah satu pelaku ada yang merasa tersinggung dan terjadi cekcok dan berujung tindak kekerasan.

Baca juga: Perempuan Ditusuk di Ratujaya Depok, Pelaku Diduga Sakit Hati karena Cintanya Tak Ditanggapi

Sementara itu, Kanit 1 Pidum Satreskrim Polresta Sleman, Iptu Decky Erlando menambahkan saat terjadi cekcok tersebut pelaku AN masuk ke dalam kamar kosnya untuk mengambil pisau.

"Pisau ada di salah kos salah satu pelaku yaitu AN, karena ada percecokan di luar. Lalu pelaku masuk ke dalam kos dan mengambil pisau," ucapnya.

Pelaku AN ini mengambil pisau kemudian menyabet para korban. AN kemudian memberikan pisau tersebut kepada pelaku HY.

"Dan yang melakukan penusukan lebih banyak yaitu pelaku inisial HY," tandasnya.

Pada saat kejadian lanjut Decky para pelaku dalam pengaruh minuman keras. Sebab mereka di kamar kos sedang mengonsumsi miras sambil mendengarkan musik.

Baca juga: Wanita di Pemalang Tewas Penuh Luka, Diduga Ditusuk Pisau Dapur oleh Suami di Rumahnya

"Dengan mendengarkan musik secara kencang itu dari rombongan pelaku memang sedang mengkonsumsi minuman keras. Mungkin pengaruh alkohol itu mudah tersulut emosi dan terjadilah cekcok, pemukulan disertai penusukan," tegasnya.

Lima korban dalam peristiwa ini yakni LS (43) mengalami luka di pinggang bagian kiri. DP (28) mengalami luka tusuk pada lengan kiri atas. RRP (27) mengalami memar di pipi.

Kemudian DAM (25) mengalami nyeri pada dada sebelah kanan, dan LI (27) yang merupakan seorang perempuan, mengalami luka tusuk pada perut sebelah kanan.

Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain satu senjata tajam jenis pisau dapur dengan panjang 20 cm dan celana maupun kaos.

Akibat perbuatanya ketiga pelaku dijerat dengan Pasal 170 KUHP jo 351 KUHP Pidana dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Yogyakarta
Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Yogyakarta
PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

Yogyakarta
PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

Yogyakarta
Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

Yogyakarta
Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com