YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan Universitas Siber Muhammadiyah.
Peluncuran universitas ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah telah memasuki era baru.
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, Universitas Siber Muhammadiyah telah mendapatkan izin dari pemerintah.
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Buka Muktamar Muhammadiyah di Stadion Manahan Solo
Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti tatap muka langsung walaupun dengan cara virtual.
"Muhammadiyah sudah memasuki era baru," kata Haedar, Rabu (5/10/2022).
Menurut Haedar, dengan adanya kampus siber yang diluncurkan ini dapat mengubah pola pikir masyarakat bahwa mendidik warga masyarakat bisa dengan cara tidak bertatap muka secara langsung.
Ditambah lagi, pada era pandemi selama 2,5 tahun masyarakat sudah mulai terbiasa dengan dunia virtual.
"Hal penting lainnya kita bisa mendidik warga negara kita bahkan elit bangsa untuk mulai mengembangkan pola pikir baru, di mana kita bisa hidup blended, tatap buka dan maya. Tapi itu nyata ada efisiensi ada flexibilitas dan mungkin tidak rawan korupsi," jelas dia.
Baca juga: Ini 15 SMA Terbaik di Kota Solo 2022, Peringkat 1 SMA Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta
Haedar mencontohkan bahwa dunia maya tidak rawan korupsi seperti para pejabat sudah tidak perlu lagi pergi ke suatu daerah untuk belajar sesuatu, belajar dapat dilakukan melalhi dunia maya sehingga dapat menghemat anggaran.
"Pejabat enggak harus pergi rombongan ke suatu daerah. Untuk hidup hemat, anggaran butuh penghematan. Karena setelah pandemi banyak masyarakat yang hidup susah," jelas dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.