Biasanya penjual endog abang akan memasaknya dadakan pada pagi hari agar selalu fresh ketika dijual pada sore hingga malam harinya.
Endog abang dijual dengan ditusuk dengan ‘sunduk’ batang bambu yang telah dihias rumbai-rumbai kertas agar semakin menarik.
Penjual akan menancapkan endog abang yang telah dihias ke sebuah batang pisang.
Meski muncul tiga kali dalam setahun, namun mencari penjual endog abang memang tidak semudah dulu.
Kebanyakan penjual yang menjajakan endog abang merupakan lansia yang masih mempertahankan tradisi.
Sumber:
jogja.tribunnews.com
jogja.tribunnews.com
budaya.jogjaprov.go.id