KOMPAS.com - Perhelatan Sekaten yang dilakukan di Keraton Yogyakarta setiap tahun memang selalu menarik perhatian.
Selain ritual yang biasanya dihelat dalam menyambut Maulid Nabi, biasanya akan ada kemeriahan pasar malam yang ditunggu masyarakat.
Baca juga: Apa Itu Sekaten, Tujuan, Sejarah Singkat, dan Kegiatan
Salah satu kuliner khas yang selalu muncul pada Pasar Malam Sekaten adalah endog abang.
Sebetulnya endog abang tak hanya muncul pada perhelatan pasar malam Sekaten saja.
Baca juga: Sekaten: Asal Usul, Prosesi, Tradisi, dan Pantangan
Kuliner endog abang diketahui muncul tiga kali setahun yaitu pada Grebeg Syawal, Grebeg Besar, dan Grebeg Mulud.
Tak hanya menarik, sajian kuliner tradisional endog abang ternyata juga memiliki filosofi tersendiri.
Baca juga: Keunikan Sekaten, Tradisi Memperingati Maulid Nabi Muhammad...
Dilansir dari Tribun Jogja, endog abang memiliki makna yang diambil dari benda yang khas pada sajian ini.
Endog atau telur dalam bahasa Jawa dimaknai sebagai simbol kelahiran.
Warna merah atau dalam bahasa Jawa disebut abang dimaknai sebagai simbol kesejahteraan.
Sementara ruas bambu yang digunakan sebagai tusuk atau sunduk dimaknai sebagai simbol hubungan vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.