Monumen Pahlawan Pancasila berada di dalam lingkungan Komplek TNI AD Batalyon 403, di Jalan Pandega Sakti, Kentungan, Depok, Sleman, DI Yogyakarta.
Monumen ini dapat dikenali dengan adanya dua patung, yakni patung Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono.
Kedua patung tersebut mengapit sebuah pendopo utama, di mana terdapat sebuah lubang yang sering disebut ‘Lubang Buaya’ Yogyakarta.
Lubang ini merupakan bekas tempat dikuburnya dua jenazah Pahlawan Revolusi, yang kemudian disatukan.
Lubang asli yang masih berbentuk tanah berada di bagian tengah pendopo, sementara di sekelilingnya dibangun menggunakan keramik.
Di sebelah selatan lubang, masih di dalam joglo terdapat patung lambang Garuda Pancasila berbentuk tiga dimensi diletakkan di atas selasar menghadap ke arah utara.
Sementara di bagian depan terdapat tembok dengan relief yang menceritakan peristiwa penculikan yang terjadi pada peristiwa G30S di Yogyakarta.
Di kawasan monumen, terdapat replika kendaraan yang digunakan saat melakukan penculikan, kendaraan pengangkut jenazah.
Ada pula sebuah bangunan yang menyimpan foto, pakaian, bahkan alat yang digunakan untuk mengeksekusi Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono.
Monumen Pahlawan Pancasila dibangun pada tahun 1986 yang kemudian diresmikan oleh Sri Paduka Paku Alam VIII pada tahun 1991.
Setiap tahun, peringatan Hari Kesaktian Pancasila untuk Daerah Istimewa Yogyakarta dipusatkan di Lapangan Kentungan yang berada tidak jauh dari Monumen Pahlawan Pancasila.
Monumen ini juga dibuka untuk umum bagi masyarakat yang ingin mengenang atau mempelajari sejarah dan jasa para Pahlawan Revolusi.
Sumber:
budaya.jogjaprov.go.id
budaya.jogjaprov.go.id
tribunnewswiki.com
kebudayaan.gunungkidulkab.go.id